Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) saat ini tengah memantau pembentukan Bibit Siklon Tropis 90 S yang berada di Samudera Hindia selatan Jawa Barat, diamati melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC).
Siklon tersebut sistemnya baru terbentuk dan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem bibit siklon mencapai 20 knot (37 km/jam). Sedangkan untuk tekanan minimum di sekitar pusatnya mencapai 1.004 mb.
Berdasarkan model NWP 24 jam ke depan masih menunjukkan adanya peningkatan intensitas, dengan pergerakan bibit siklon ke arah selatan-tenggara. Potensi untuk menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori SEDANG, namun model NWP 72 jam ke depan menunjukkan kondisi yang belum mendukung untuk pertumbuhan menjadi siklon tropis.
Dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia :
Hujan sedang hingga lebat 24 ke depan yang menyelimuti :
- Lampung
- Banten
- jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
Gelombang laut tinggi dengan ketinggian 1.25 – 2.5 meter
Gelombang tersebut bisa terjadi di Perairan Pulau Enggano – Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Perairan selatan Jawa Tengah hingga Pulau Sumba, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga Pulau Sumba.
Gelombang laut tinggi dengan ketinggian 2.5 – 4.0 meter
Hal ini terjadi di perairan barat Lampung hingga selatan Jawa Barat, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga selatan Jawa Tengah.
Perlu diketahui, dengan klasifikasi badai berdasarkan kecepatannya, bisa diperkiarakan dampak hantaman badai yang terjadi. Lima kategori badai beserta perkiraan dampaknya sesuai dideskripsikan di situs National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) adalah sebagai berikut :
- Kategori 1
Kecepatan 119 - 153 km/jam. Rumah dengan konstruksi baik dapat mengalami kerusakan pada atap. Cabang pohon besar bisa patah. Kerusakan jaringan listrik bisa terjadi.
- Kategori 2
Kecepatan 154 - 177 km/jam. Rumah dengan konstruksi baik bisa mengalami kerusakan di atap dan bangunan. Pohon-pohon yang akarnya dangkal bisa tercerabut dan tumbang. Listrik bisa padam dalam hitungan hari
- Kategori 3
Kecepatan 178 - 208 km/jam. Rumah dengan konstruksi baik bisa mengalami kerusakan atap dan bangunan. Banyak pohon akan tumbang. Listrik dan air sulit didapatkan dalam hitungan hari ke minggu.
- Kategori 4
Kecepatan 209 - 251 km/jam. Rumah dengan konstruksi baik bisa mengalami kerusakan parah pada atap dan bangunan. Pohon dan tiang listrik berpotensi tumbang. Pohon mungkin bisa mengisolasi daerah tertentu. Listrik bisa padam dalam hitungan minggu hingga bulan. Banyak daerah tak bisa dihuni dalam beberapa minggu atau bulan.
- Kategori 5
Kecepatan lebih dari 252 km/jam. Banyak rumah akan mengalami kerusakan parah dan mungkin rubuh. Banyak wilayah akan terisolasi akibat pohon yang tumbang. Listrik dan air tak dapat didapatkan dalam hitungan minggu hingga bulan. Banyak area tak bisa dihuni.
Apa yang Harus Dilakukan?
Dalam menghadapi siklon tropis, masyarakat harus selalu waspada dan melakukan kesiapsiagaan, seperti…
Pemerintah
Pemerintah kabupaten/kota agar meningkatkan kewaspadaan dan memberikan edukasi dan himbauan kepada masyarakat terhadap dampak yang ditimbulkan oleh siklon tropis.
Pemerintah kabupaten/kota agar memastikan kesiapan personil dan peralatan, serta ketersediaan logistik dalam menghadapi potensi bencana akibat siklon tropis.
Masyarakat
- Evakuasi jika berada pada lokasi dekat lereng dengan kemiringan >30 derajat dan/atau di sekitar Daerah Aliran Sungai jika terjadi hujan inteisitas tinggi selama 1 jam terus menerus. (hujan intensitas tinggi : tidak bisa melihat lebih dari 20-50m saat hujan).
- Memperhatikan selalu informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG.
Kamu harus tahu Sobat Disasterizen! Menurut Bureau of Meteorology (BOM) Australia, saat ini Bibit Siklon 90 S beranjak menjadi tropical cyclone Paddy, oleh karena itu untuk wilayah Jawa dan sekitarnya agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Penulis : Mutia Allawiyah
Editor : Tasril Mulyadi