Kesiapsiagaan Bencana Gunung Merapi Di Masa Pandemi COVID-19

Saat ini adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi, yaitu sudah mencapai status siaga (level III). Maka dari itu, perlu adanya peningkatan kesiapsiagaan dari semua unsur, mulai dari masyarakat hingga pemerintah. Hal tersebut dilakukan guna untuk mengantisipasi dampak terburuk yang mungkin timbul dari potensi letusan Gunung Merapi.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menyiapkan Tactical Floor Game (TFG) bencana letusan Gunung Merapi. TFG merupakan sebuah simulasi pembagian peran dan pemetaan sumber daya, sehingga dapat mengetahui apa kendala yang ada dan dapat memperbaikinya.

Selain itu, saat ini pemerintah sudah membuat tempat pengungsian yang berbasis protokol kesehatan, sebab Indonesia sampai detik ini masih dihantui oleh virus COVID-19. Ada beberapa hal yang dilakukan di tempat pengungsian di masa pandemi, guna mengurangi penyebaran virus COVID-19.

Sebelum memasuki tempat pengungsian, masyarakat diminta untuk menjalani rapid test, yang mana diprioritaskan untuk kelompok rentan (ibu hamil, balita, anak-anak, dan sudah lanjut usia). Selain itu, masyarakat juga harus menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan).

Tempat pengungsian kini juga sudah disekat-sekat menggunakan multipleks, sehingga antar keluarga bisa dibatasi. Dengan begitu. meskipun Gunung Merapi aktif, di tempat pengungsian semua protokol kesehatan tetap dijaga. Kini, sejumlah tempat pengungsian dipergunakan oleh masyarakat lereng Gunung Merapi.

Salah satu tempat pengungsian yang menerapkan protokol kesehatan. (sumber : BNPB Magelang)

Tidak sampai di situ, ada bebeapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan setelah terjadinya gunung tersebut meletus, yakni :

Pra Bencana

  • Ikuti perkembangan aktivitas gunung api.
  • Menyiapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi abu vulkanik.
  • Mengetahui jalur evakuasi yang telah disiapkan oleh pihak berwenang.
  • Siapkan tas siaga.

Saat Bencana

  • Ikuti petunjuk petugas yang berwenang
  • Tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan
  • Tidak dianjurkan berada di lembah dan di daerah aliran sungai
  • Hindari tempat terbuka
  • Gunakan kacamata pelindung
  • Gunakan masker atau kain basah untuk menutup mulut dan hidung
  • Pakailah pakaian tertutup yang melindungi tubuh

Pasca Bencana

  • Kurangi terpapar dari abu vulkanik
  • Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu vulkanik
  • Bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik
  • Waspada-lah pada wilayah aliran sungai yang dapat berpotensi terlanda bahaya lahar dingin

Itulah cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko bencana, Sob! Perlu kalian ingat, bahwa bencana tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, penting untuk bisa mengenal jenis dan melakukan persiapan jauh sebelum ancaman bencana terjadi. Yuk kita siap siaga! (MA)

Sumber : BNPB, Tagar.id, Buku Saku BNPB