Gempa dan tsunami kerap kali menghantui Indonesia, mengingat keberadaannya berada di wilayah Ring of Fire. Salah satu wilayah yang mempunyai risiko tinggi bencana tsunami di Laut Selatan Jawa terdapat di Kabupaten Pangandaran di selatan Jawa Barat, karena berada pada zona subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia yang sangat aktif. Hal tersebut di tahun 2006, Pangandaran pernah dilanda oleh gempabumi dan tsunami.
Perlu diketahui, Kabupaten Pangandaran merupakan kawasan yang cukup padat penduduk, dan juga merupakan kawasan wisata yang ramai dikunjungi wisatawan. Desa Batu Karas di Kabupaten Pangandaran dengan pantai indahnya juga merupakan salah satu destinasi yang cukup populer banyak dikunjungi wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara dengan Grand Canyon dan ombak pantai tempat surfing yang populer, dan tempat aktivitas menarik lainnya.
Kawasan Pantai Batu Karas FOTO : BRIN
Oleh sebab itu, perlu membangun masyarakat Desa Batu Karas yang siap siaga bencana, khususnya gempabumi dan tsunami. Sebagai salah satu upaya menjaga keselamatan masyarakat dan wisatawan, Desa Batu Karas berupaya untuk membangun kesiapsiagaan tsunami. Di tahun 2022, desa mulai memperkuat kesiapan tsunami melalui program desa tangguh bencana dan memenuhi indikator Tsunami Ready IOC UNESCO.
Desa Batu Karas melalui inisiatif desa dan FKDM akan dipersiapkan untuk pemenuhan 12 indikator Tsunami Ready IOC-UNESCO dengan membangun kolaborasi dari berbagai pihak. Selain itu, Desa Batu Karas yang mana merupakan salah satu destinasi pariwisata, akan dicoba pembuatan papan informasi yang cocok untuk kawasan wisata.
Baca juga : BAHAS TUNTAS PERATURAN THRIFTING BAJU BEKAS
Kegiatan Penguatan Kesiapan Tsunami Desa Batu Karas
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pangandaran, Forum Kesiapsiagaan DIni Masyarakat (FKDM) Batu Baras, ITB, BRIN, U-Inspire Indonesia, DMC Dompet Dhuafa, dan mahasiswa MBKM BRIN melaksanakan kegiatan monitoring dalam upaya meningkatan kesadaran dan penguatan kesiapan masyarakat Desa Batu Karas dari peristiwa gempabumi dan tsunami Pangandaran pada 17 tahun silam, tepatnya 17 Juli 2006.
Foto : BRIN
Kegiatan dilaksanakan pada 16 Juli – 20 Juli 2023 di Desa Batu Karas, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Ada pula kegiatan yang dilakukan, yakni (1) produksi dan pemasangan papan informasi publik di kawasan wisata Pantai Batu Karas, (2) survei efektivitas papan informasi publik tsunami, (3) produksi flipchart materi edukasi gempa tsunami Pangandaran, (4) sosialisasi edukasi dan simulasi tsunami bersama siswa/i dan komponen sekolah SDN 02 Batu Karas dan TK Dharmawanita, (5) penyerahan peta risiko, peta jalur evakuasi tsunami, papan informasi publik, flipchart kepada Desa Batu Karas, FKDM Batu Karas, dan BPBD Kabupaten Pangandaran.
Foto : BRIN
Kegiatan tersebut bertujuan untuk melakukan inovasi kesiapsiagaan bencana melalui implementasi indikator tsunami ready IOC-UNESCO berupa pembuatan peta risiko, peta jalur evakuasi, sosialisasi materi edukasi, dan simulasi tsunami untuk sekolah-sekolah ke tempat evakuasi yang ditentukan melalui kebudayaan daerah Batu Karas.
Foto : BRIN
Pada sosialisasi materi edukasi sendiri dilakukan melalui flipchart, yang mana akan diaplikasikan ke dalam animasi 2D dengan menyampaikan informasi dan edukasi untuk bencana gempabumi dan tsunami di Desa Batu Karas. Melalui penyampaian atau sosialisasi peta risiko dan jalur evakuasi, serta edukasi mitigasi ini diharapkan dapat menambah wawasan dan kemampuan dalam upaya menyelamatkan diri, sehingga dapat meminimalisir korban jiwa jika suatu saat terjadi.
Foto : BRIN
Selain itu, diharapkan masyarakat sekitar, anak-anak, wisatawan di Batu Karas sudah siap mengetahui langkah apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri sendiri maupun membantu orang lain. (MA)