KENALI FENOMENA ‘TANAH BERGERAK’

Mungkin sebagian dari kamu tidak mengenal apa itu likuifaksi, ya kan? Meskipun bencana likuifaksi ini sudah menghempaskan segalanya di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Bahkan sudah tercatat ada ribuan rumah yang terkena dari dampak likuifaksi tersebut.

Jadi sebenarnya likuifaksi itu apa sih? Likuifaksi (tanah bergerak) dapat diartikan sebagai perubahan material yang padat, akibat kejadian gempabumi, material tersebut seakan berubah menjadi seperti cairan. Kebayang nggak Disasterizen? Gini deh, SiagaBencana.com kasih liat video likuifaksinya saja yang terjadi di Palu dan Donggala 2018 lalu ya!

Sebenarnya sih kalau kata Ahli Geologi, Dr.Eng.Imam Achmad Sadisun dari Kelompok Keahlian Geologi Terapan, ITB ya, likuifaksi hanya bisa terjadi pada tanah yang jenuh air. Maksudnya, tanah yang rawan likuifaksi ini umumnya adalah tanah yang berpasir.

Karena adanya gempa bumi yang umumnya menghasilkan gaya guncangan yang sangat kuat dan tiba-tiba, tekanan air pori tersebut naik seketika, hingga terkadang melebihi kekuatan gesek tanah tersebut. Proses itulah yang menyebabkan likuifaksi terbentuk dan material pasir penyusun tanah menjadi seakan melayang di antara air,” katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jika posisi tanah ini berada di suatu kemiringan, tanah bisa bergerak menuju bagian bawah lereng, seakan dapat berjalan dengan sendirinya. Sehingga benda yang berada di atasnya, seperti rumah, tiang listrik, pohon, dan lain sebagainya ikut terbawa. Langkah selanjutnya juga bisa mengamati rumput sekitar yang tumbuh di daerah rumah. Apabila tumbuh rumput jarum, dapat dipastikan materi dasar tanah sekitarnya adalah pasir.

Tapi nih ya Disasterizen, efek dari likuifaksi juga kadang-kadang berbeda. Ada yang hanya mengakibatkan retakan-retakan di tanah tersebut. Dan retakan-retakan itu akan muncul air yang membawa material pasir. Sebagai contoh nih, banyak hal itu dijumpai di gempa Lombok. Ada lubang air di permukaan yang membawa pasir atau suatu sumur tiba-tiba terisi pasir. Itu semuanya sebenarnya juga akibat dari likuifaksi, yang dikenal sebagai produk cyclic mobility.

Baca juga : TENANG, CONTOH HADAPI KEBAKARAN DARI JEPANG

Likuifaksi Dunia

Jangan heran kalau likuifaksi bukan hanya terjadi di Indonesia saja. Nyatanya, likuifaksi ini juga terjadi di berbagai negara belahan dunia. Dimana saja ya?

  • San Francisco (1906)

Mungkin yang satu ini memang sudah sangat lampau banget ya Disasterizen. Tapi likuifaksi adalah yang terbesar terjadi di California tengah, Amerika Serikat. Awal mulanya adalah terjadinya gempabumi berkekuatan M 7,9 di tahun 1906, lalu kemudian likuifaksi datang. Likuifaksi terjadi di daerah Distrik Mission dan area Market Street, yang dulunya adalah teluk atau rawa.

  • California (1989)

Setelah likuifaksi terjadi di San Francisco, 83 tahun kemudian terjadi lagi. Likuifaksi yang terjadi 1989 lalu telah menewaskan 63 orang dan menyebabkan kerugian miliaran dolar. Pusat titik gempanya berada di Pegunungan Santa Cruz. Tapi dibandingkan dengan tahun 1906 lalu, yang kali ini lebih kecil.

  • Jepang (1995)

Di Jepang ternyata juga pernah terjadi likuifaksi, Sobat Disasterizen. Pada 17 Januari 1995 silam, pusat gempa berada di sebelah utara Pulau Awaji, Jepang. Gempa yang berkekuatan M 7,2 mengakibatkan kerusakan besar kota Kobe yang terletak sekitar 20 km dari pusat gempa kaarena terjadi likuifaksi. Likuifaksi ini memakan korban jiwa sebanyak sekitar 6.000-an orang.

  • Selandia Baru (2010)

Tahun 2010 lalu, negara Selandia Baru juga mengalami likuifaksi. Awalnya terjadi gempabumi Christchurch dengan kekuatan M 7,1 pada 4 September 2010, lalu terjadinya likuifaksi.

  • Indonesia (2018)

Peristiwa yang dialami Indonesia pada 2018 lalu memang sangat memilukan untuk kita semua. Mulai dari gempa bumi, tsunami, sampai likuifaksi terjadi di Kota Palu dan sekitarnya. Awalnya terjadi gempa dengan kekuatan M 7,4, lalu disusul dengan likuifaksi. (MA)

Sumber : ITB & Tempo.com