Program Keluarga Tangguh Bencana (KATANA) secara resmi diluncurkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo pada Minggu (8/12), Pasie Jantang, Banda Aceh. Peresmian KATANA ini berlangsung pada 6-8 Desember 2019 dan diikuti sekitar 1.600 peserta dari perwakilan kementerian/lembaga, organisasi non pemerintah, perguruan tinggi, lembaga usaha, masyakakat dan media massa. Terdapat pula Dwikorita Karnawati (Kepala BMKG), Mawardi Ali (Bupati Aceh Besar), Nova Iriansyah (Pelaksana Tugas Gubernur Aceh), dan Teuku Kamaruzzaman (DPD-RI Aceh).
Program tersebut digelar sebagai bentuk penguatan keluarga Indonesia dalam menghadapi ancaman bencana, sekaligus mengurangi korban jiwa dari anggota keluarga pada saat terjadi bencana. Hal yang melatarbelakangi lahirnya program tersebut adalah mengingat bahwa Indonesia merupakan salah satu negara paling rawan bencana di dunia ke-2 setelah Haiti.
Dalam acara tersebut, Doni selalu mengingatkan kita semua untuk membangun keluarga tangguh bencana. Doni menyampaikan bahwa keluarga merupakan kelompok terkecil yang paling rentan menderita karena bencana. Oleh karena itu, mereka diharapkan mampu menghindari atau mengurangi risiko.
Program KATANA ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kemendagri, Syafrizal, menyampaikan bahwa keluargalah yang paling menderita ketika bencana terjadi. Berbagai jenis ketahanan yang melekat pada keluarga dan ketahanan keluarga terhadap bencana sangat tepat.
“Kenali dirimu dan kenali musuhmu,” ucap Syafrizal yang juga putra Aceh. Menurutnya, kenali diri merujuk pada kualitas keluarga yang dimiliki serta pada kemampuan pengurangan risiko bencana, sedangkan kenali musuhmu merujuk pada potensi ancaman bahaya yang ada di sekitar lingkungan.
Sehari sebelumnya (7/12), Doni Monardo telah menyematkan rompi JuRRagan atau juru keluarga tangguh bencana kepada Kepala BMKG, Bupati Aceh Besar dan Wali Nanggroe Aceh, yang diwakili oleh Teuku Kamaruzzaman.
Dalam acara Jelang Peluncuran Program Katana pun, BNPB menghadirkan dua keluarga yang memiliki pengalaman yang berbeda saat tsunami Aceh 2004. Yang membedakan dari pengalaman dua keluarga tersebut, satu keluarga tidak memiliki pengetahuan mengenai apa itu tsunami, sedangkan keluarga lain telah memiliki pengetahuan dan memahami bagaimana merespon apabila terjadi gempa dan tsunami.
Baca juga : GEMPA JAKARTA 1699
Sekilas Tentang KATANA
KATANA (Keluarga Tangguh Bencana) adalah keluarga yang terdaftar di BNPB karena telah memenuhi standar ketangguhan keluarga berupa kesadaran, pengetahuan, keterampilan yang terus dikembangkan untuk mengurangi korban jiwa pada saat terjadi bencana.
KATANA ini nantinya disosialisasikan kepada seluruh penjuru keluarga di Indonesia. Nah, keluarga yang telah mengikuti seluruh rangkaian peningkatan kapasitas, mendapatkan nomor seri KATANA dari BNPB. Tidak lupa, setiap anggota keluarga KATANA juga akan mendapatkan reward, yaitu :
- Setiap anggota memiliki kesempatan untuk menjadi nominator dalam tangguh award.
- Setiap anggota dapat mengikuti acara tahunan KATANA dalam skala nasional.
- Setiap KATANA mendapatkan pembaharuan informasi bulanan dalam bentuk media yang ditetapkan.
- Setiap KATANA mendapatkan tanda pengenal KATANA di setiap rumah.
KATANA ini juga memiliki fasilitator yang bertugas untuk mendampingi proses pembentukan anggota KATANA baru, disebut JuRRagan (Juru Keluarga Tangguh Bencana). JuRRagan memiliki jenjang karir sesuai tingkatan dan pengembangan jejaring KATANA yang dimilikinya serta penghargaan.
Apa sih tugas dari JuRRagan?
- Memberikan pendampingan secara berkala dan terus-menerus kepada KATANA dan calon KATANA.
- Memberikan mentoring dan asistensi bagi JuRRagan dibawah jaringannya.
- Memberikan penilaian terhadap KATANA dan JuRRagan dibawah jaringannya.
So, sudah siapkah kalian menjadi bagian KATANA? Tunggu di tahun 2020 yaw! (MA)
Sumber : BNPB