Meningkatkan kapasitas ketangguhan bencana harus dikerjakan secara bersama-sama dengan segenap elemen sosial-masyarakat, mengingat kejadian bencana tidak dapat diprediksi kapan dan dimana datangnya. Dalam hal ini, pemuda pun menjadi elemen yang tidak kalah penting karena mereka memiliki potensi sebagai agen-agen ketangguhan. Pemuda dengan pengetahuan pengurangan risiko bencana terbukti dapat menjadi penggerak dalam menangani bencana secara preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Oleh karenanya, Kemenpora bersama BNPB melibatkan Indonesia Resiliensi, menginisiasi kegiatan rangkaian bertajuk “Rembuk Pemuda : Bareng-Bareng Tangguh Bencana” pada 14 Desember 2023 di Gedung Kemeporea RI, Jakarta, Indonesia.
Kegiatan yang dihadiri oleh 400 peserta yang terdiri dari perwakilan anak muda, komunitas dan organisasi kepemudaan, Kementerian/Lembaga, NGO, dan seluruh pemangku kepentingan yang memiliki fokus pada isu ketangguhan bencana ini memiliki beberapa rangkaian acara, salah satunya adalah “Talkshow Kepeloporan dan Kesukarelawanan : Anak Muda Siaga Hadapi Bencana!”. Kegiatan tersebut fokus membahas tentang pentingnya kepeloporan dan kesukarelawanan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana di era 5.0, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
Ahamd Fauzi Yunus atau biasa disapa Mas Oci dari BRIN dan U-INSPIRE, yang mana merupakan salah satu narasumber dalam talkshow tersebut mengatakan bahwa anak muda dapat berperan dalam lingkup lokal, nasional, maupun global. Pemuda dapat mengoptimalisasi perannya dalam ketangguhan bencana di bidang sains, teknik, teknologi, dan inovasi (SETI).
Ada berbagai macam bentuk produk baik secara modern (teknologi) ataupun tradisional yang dapat dilakukan oleh pemuda dalam meningkatkan kapasitas bencana, misalnya saja dalam hal penyebarluasan infornasi bencana secara valid dan aktual melalui factsheet atau infografis. Selain itu, pemuda juga dapat menjadi jembatan dengan masyarakat lokal dalam ketangguhan dengan pembuatan peta jalur evakuasi dan papan informasi bencana di tempat wisata setempat. Bahkan, pemuda pun dapat memanfaatkan teknologi dan media sosial dalam penyebarluasan peringatan dini bencana, seperti alat seismometer dan outsmarting disaster yang dibuat oleh anak muda.
Mas Oci turut menyampaikan kaum muda kini dapat memaksimalkan media sosial dan melibatkan pelaku seni untuk meningkatkan kesadaran bencana di kalangan masyarakat, seperti halnya tim SiagaBencana.com yang mengolah materi edukasi ilmiah menjadi produk yang menyenangkan dengan bahasa dan tampilan mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Lebih lanjut, Mas Oci menyampaikan U-INSPIRE adalah salah satu wadah untuk pemuda dan professional muda dalam bidang SETI untuk pengurangan risiko bencana (PRB). U-INSPIRE menjembatani kesenjangan antara dunia peneliti dengan pemerintah, praktisi, dan masyarakat serta lintas disiplin, dan lembaga dalam skala lokal, nasional, global. U-INSPIRE kini berada di 14 negara di dunia.
“Dengan U-INSPIRE, kaum muda dari berbagai bidang dan keahlian dapat mewujudkan masyarakat adaptif dan tangguh bencana demi masa depan yang lebih baik”, kata Mas Oci. (MA)