Tsunami sendiri mempunyai karakteristik yang perlu kamu ketahui, lho! Seperti apakah itu? Yuk kita belajar bareng-bareng!
Tsunami bergerak keluar dari daerah titik pusatnya dalam bentuk serangkaian gelombang. Kecepatan gelombang tsunami bergantung pada kedalaman perairan, akibatnya gelombang tersebut mengalami percepatan atau perlambatan sesuai dengan bertambah atau berkurangnya kedalaman dasar laut. Dengan proses ini lah arah pergerakan gelombang juga berubah dan energi gelombang bisa menjadi terfokus atau juga menyebar.
Pada laut dalam, gelombang tsunami mampu bergerak pada kecepatan 500 sampai 1,000 kilometer per jam. Sedangkan dekat pantai, kecepatannya melambat menjadi beberapa puluh kilometer per jam. Ketinggian tsunami juga bergantung pada kedalaman air. Sebuah gelombang tsunami yang hanya memiliki ketinggian satu meter di laut dalam bisa meninggi hingga puluhan meter pada garis pantai.
Berbeda dengan gelombang laut yang terjadi karena terpaan angin yang hanya mengganggu permukaan laut, maka energi gelombang tsunami meluas sampai ke dalam lautan. Di dekat pantai, gelombang ini berkonsentrasi pada arah vertikal karena berkurangnya kedalaman air dan berubah arah menjadi horizontal ketika memendeknya panjang gelombang yang diakibatkan perlambatan gerak gelombang.
Tsunami memiliki beberapa periode lho (waktu untuk siklus satu gelombang) yang bisa berkisar dari beberapa menit hingga satu jam, atau untuk beberapa kasus bisa lebih. Di tepi pantai, terjadinya tsunami dapat berbeda-beda bergantung pada ukuran dan periode gelombangnya, batimetri (kedalaman laut) dekat pantai dan bentuk garis pantai, keadaan pasang surut serta faktor-faktor lainnya.
Dalam beberapa kasus, tsunami hanya menghasilkan banjir yang tidak berbahaya pada wilayah pantai rendah lalu menuju ke daratan seperti air pasang yang cepat. Sementara dalam kasus lainnya tsunami dapat masuk ke daratan menyerupai sebuah dinding air yang vertikal dan membawa puing-puing yang bisa menghancurkan.
Dalam banyak kasus, terjadi air laut surut secara tak lazim (dapat mencapai satu kilometer atau lebih). Ini terjadi sebelum terbentuknya puncak gelombang tsunami. Arus laut yang kuat dan tidak seperti biasanya dapat pula menyertai tsunami yang kecil sekalipun.
Gempa pembangkit tsunami biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Gempabumi terjadi di dasar laut
- Gempabumi dangkal dengan kedalaman kurang dari 30km
- Gempabumi dengan kekuatan Magnitudo M >7.5
- Gempabumi akibat mekanisme sumber sesar naik atau sesar turun
Sumber : InaTews.bmkg.go.id, Buku Rangkuman Tsunami, dan BMKG