SIAGABENCANA.COM – Sabtu, 18 Desember 2021 pukul 09.00 pagi, kegiatan pemasangan papan informasi Sesar Lembang dilakukan bersama dengan para peserta, tamu undangan dan tim panitia di Geger Bintang Matahari, Gunung Putri, Lembang.
Kegiatan tersebut merupakan program penutupan dari serangkaian program edukasi mitigasi bencana “Sesar Lembang” melalui Impact Travel Experience (pengalaman wisata edukasi yang berdampak positif. Yang mana program ini diinisiasi oleh Wanderlust Indonesia, U-INSPIRE Indonesia, INAGEO Foundation, dan menggunakan dana hibah dari Alumni Grant Scheme (AGS) Australia Awards Indonesia yang berlangsung dari tahun 2019-2021.
Rangkaian program ini berisi beberapa kegiatan, seperti….
- Pelatihan edukasi mitigasi bencana Sesar Lembang untuk para pelajar, pelaku pariwisata, karang taruna, kelompok wanita di Desa Pagerwangi, Karyawangi, dan Jayagiri.
- Pengadaan wisata edukasi Sesar Lembang dua kali (2x) secara langsung atau offline (sebelum pandemi) dan empat kali (4x) secara virtual melalui Zoom (selama pandemi).
- Penerbitan buku “Modul Mitigasi Bencana Sesar Lembang” yang bisa diunduh melalui link http://linktree.com/SesarLembang
- Pemasangan papan informasi Sesar Lembang di puncak Geger Bintang Matahari, Gunung Putri, Lembang.
Reza Permadi dari Inageo Foundation, mengatakan bahwa pemasangan papan informasi ini adalah upaya inovatif untuk mengemas edukasi Sesar Lembang melalui geowisata untuk masyarakat dan wisatawan yang datang.
Lalu, Dr. Rahma Hanifa dari U-Inspire Indonesia sekaligus peneliti di Pusat Geoteknologi BRIN, mengatakan kegiatan ini juga mempertemukan inisiatif dari Geotek BRIN, BNPB, BPBD, dan FKDM KBB. Ia juga menyampaikan bahwa Gunung Putri tidak berada di jalur Sesar Lembang, namun dari Gunung Putri kita bisa melihat bentangan Sesar Lembang dari kaki Gunung Bukit Tunggul, melewati Tebing Keraton, Gunung Batu, Boscha, hingga kaki Gunung Burangrang. Bentangan Sesar Lembang ini disajikan dalam papan informasi, beserta peta Sesar Lembang dari Pusat Geoteknologi BRIN, serta narasi singkat pengenalan Sesar Lembang yang ditranslasi dari hasil penelitian Pusat Geoteknologi BRIN, ITB, PVMBG Badan Geologi, BMKG dan PuSGeN (Pusat Studi Gempa Nasional). Bahkan, ada Esel, ikon sapi Lembang yang menjadi daya tarik, serta QR code yang terhubung ke linktree berisi link informasi terkait seputar Sesar Lembang.
Budi Budiman Wahyu dari Kepala Seksi Pencegahan BPBD Provinsi Jawa Barat dalam sambutannya dalam kegiatan tersebut mengatakan, ia mengapresiasi acara tersebut yang menunjukkan kebersamaan dari berbagai pihak untuk upaya edukasi kebencanaan, dalm hal ini yaitu Sesar Lembang, sebagai perwujudan “bencana adalah urusan bersama”.
Bapak Aang dari Perhutani mengatakan, bahwa papan ini tidak hanya untuk edukasi Sesar Lembang, namun juga dapat menjadi tambahan daya tarik sendiri untuk wisatawan ke Kawasan Gunung Putri. Narasi yang disajikan pun sederhana dan mudah dimengerti, dengan desain yang instagramable.
Tidak sampai di situ, dalam menambah keseruan dalam kegiatan, Dr. Mudrikh Daryono dari Pusat Geoteknologi BRIN bercerita mengenai geologi Sesar Lembang dan juga keterkaitannya dengan dongeng Sangkuriang.
Seluruh rangkaian program ini diharapkan dapat memberikan edukasi penting kepada masyarakat, serta berbagai pihak mengenai potensi bencana Sesar Lembang. Sehingga ke depannya bisa meminimalisir dampak dari patahan Lembang di masa depan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Sesar Lembang, informasi akan terus di-update di QR Code pada papan informasi yang terhubung langsung ke http://linktree.com/SesarLembang. Yuk, kita mengenal lebih dekat dengan “ular panjang” di patahan Lembang. (MA)