Inovasi Baru LIPI untuk Tanggulangi COVID-19

Banyak hal sudah dilakukan dalam menanggulangi dampak pandemi. Salah satu contohnya dalam penyedia layanan kesehatan yang berusaha mengoptimalkan segala peralatan kesehatannya, khususnya berhubungan dengan gangguan pernafasan.

Untuk mendukung upaya para tenaga kesehatan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan riset produk alat terapi oksigen beraliran tinggi. Riset telah dilakukan sejak April 2020, dan hasilnya menghasilkan produk nasal cannula atau alat bantu pernafasan untuk menyalurkan oksigen melalui selang yang bening transparan dan lentur.

Alat bantu pernafasan atau High Flow Nasal Cannula (HFNC) diberi nama dengan Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula – 01 (GLP HFNC-01). HFNC buatan LIPI ini adalah yang pertama berhasil lolos uji dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan.

GLP HFNC-01 ini merupakan salah satu dari berbagai jenis produk anestesi terbaik dalam kelas 2B, yaitu High Flow Humidifier Oxygen Device atau alat terapi oksigen beraliran tinggi menurut Ketua Kelompok Penelitian Otomasi Industri Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, Hendri Maja Saputra.

Perlu diketahui, alat ini sangat berguna untuk pasien COVID-19 pada tahap awal jika pasien masih dalam kondisi dapat bernafas sendiri. Alat ini mencegah pasien tidak sampai gagal nafas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif.

Baca juga : KANTUNG DORAEMON LIPI : OZON NANOMIST DAN SI-SUSAN

GLP HFNC-01 merupakan hasil kerja sama riset antara LIPI dengan PT. Gerlink Utama Mandiri, dalam bentuk kolaborasi pengembangan produk dan pemasarannya. “Kami berharap banyak pihak yang mendukung, sehingga dapat menekan biaya produksi sekaligus membantu distribusi ke seluruh rumah sakit yang membutuhkan,” ungkap Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, Haznan Abimanyu.

Selain itu, penggunaannya tidak sebatas untuk pasien COVID-19 saja, namun dapat digunakan untuk pasien yang mempunyai diagnosa penyakit paru obstruktif kronik, Restrictive Thoracic Diseases (RTD), Obesity Hypoventilation Syndrome 5, deformitas dinding dada, penyakit neuromuskular, dan Decompensated Obstructive Sleep Apnea.

Tidak hanya itu, alat ini dapat digunakan untuk pasien anak dan pasien dewasa dengan berbagai macam ukuran nasal cannula. Kabar gembiranya lagi, alat ini dapat diproduksi 100 unit per bulan yang dapat digunakan di fasilitas kesehatan ataupun digunakan langsung oleh masyarakat umum. (MA)

Sumber : LIPI