Ini Dia Museum Penuh Kenangan, Harapan, dan Edukasi

Tuhan memang tidak pernah menjanjikan kita langit akan selalu biru dan mentari selalu bersinar. Tapi seperti kata peribahasa “selalu ada pelangi setelah badai”, begitupun juga dengan kejadian waktu tsunami di Aceh saat 2004 lalu. Memang sulit dilupakan, tetapi kita harus percaya dan bangkit dari semua keterpurukan tersebut.

Untuk mengenang dan menghormati yang telah menjadi korban tsunami 2004 lalu, pemerintah telah membuat Museum Tsunami Aceh, yang mana dirancang oleh Ridwan Kamil (Gurbenur Jawa Barat).

Nampaknya, museum ini bukan hanya sebagai tempat mengenang para korban bencana tsunami. Tetapi sebagai tempat untuk belajar pengurangan risiko bencana. Kepo di dalamnya seperti apa? Yuk jalan-jalan!

Mengenang

Saat kamu pertama kali masuk ke dalam gedung, kamu akan melewati lorong gelap tsunami, dengan tinggi 40 meter dengan efek air jatuh. Disini kamu akan merasakan sensasi yang menakjubkan! Setelah itu kamu akan melihat nama-nama korban tsunami, dengan tulisan Allah pada bagian puncak. Ruangan ini berbentuk cerobong semi-gelap, yang sering disebut dengan “The Light of God” atau “Sumur Doa”.

Nama-nama mereka yang menjadi korban tsunami terpampang di dinding cerobong tersebut. Di tempat ini menjadi tempat kita untuk mengenang para korban dan mengingat kuasa Allah SWT. Ada baiknya jika kalian berkunjung ke tempat ini, kirimkan doa untuk para korban ya Disasterizen!

Harapan

Saat kamu berkunjung ke sana, akan menemukan yang namanya Jembatan Harapan. Dimana jembatan ini terdapat sekitar 52 bendera negara yang mengulurkan bantuan untuk Aceh. Dengan kamu melewati jembatan ini, kamu merasakan seperti melewati air tsunami yang menuju ketempat yang lebih tinggi. Di bawah jembatan ini ada kolam ikan yang sangat luas. kamu bisa sambil memandanginya. Seakan kamu merasakan apa yang mereka rasakan.

Tempat Edukasi Pengurangan Risiko Bencana

Sumber: Indonesiakaya.com

Gedung dengan 4 lantai ini bisa menjadi tempat edukasi masyarakat tentang bagaimana cara mengurangi risiko bencana yang berdampak pada kita saat terjadi. Berkunjung ke dalam museum kamu akan disajikan bagaimana gempa dan tsunami menerjang Aceh.

Belajar pengurangan risiko bencana ini bisa kamu temukan semua dengan melihat foto pada ruangan display atau bioskop mini. Kamu juga bisa melihat perkembangan kota Aceh pasca gempa dan tsunami yang melandanya dengan berkunjung ke ruangan pameran temporer.

Museum Tsunami Aceh ini memang sengaja dibangun pemerintah lho untuk Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias sebagai pengingat dan sebagai lembaga pembelajaran dan mitigasi bencana bagi warga di Aceh.

 Nggak nyangka banget ya Disasterizen! Konsep dari gedung ini sangat menakjubkan dan penuh arti dengan segala filosofi-filosofinya! Pelangi yang indah kita lihat saat ini juga menjadi pengingat kita pada Yang Maha Kuasa. Maka dari itu, kita perlu selalu mengenang, berharap, dan siaga dalam keadaan apapun! Yuk mulai dari sekarang! (MA)

Sumber : Kompas.com & Catatanpringadi.com