Kelaparan di beberapa negara mungkin masih menjadi permasalahan dan menjadi alasan utama kita untuk mengerem sampah makanan. Sebab, berdasarkan penelitian Jurgen Kropp, salah satu penulis studi terbaru melihat bagaimana kelebihan makanan membebani bumi ini. Ia mengatakan bahwa bukan raahasia lagi, jika negara-negara barat bertanggung jawab atas keadaan darurat saat ini.
Ia juga mengatakan bahwa produksi pertanian secara umum menghasilkan emisi, misalnya melalui konversi lahan atau penggunaan pupuk yang berlebihan. Sementara itu, emisi dari pertanian tidak dapat sepenuhnya dihindari.
Tanpa disadari, gaya konsumsi makanan kita menjadi bagian dari krisis iklim. Bahkan, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology menemukan bahwa konsumsi tidak banyak berubah selama 50 tahun terakhir, surplus global makanan meningkat sekitar 65 persen. Makanan yang berlebihan justru bisa meningkatkan gas rumah kaca yang dipancarkan, namun tidak mengurangi jumlah orang yang kelaparan.
Pendapat lain dari tim peneliti mengatakan, menghindari pembuangan makanan dari hasil pertanian dapat membantu mencegah dampak iklim, seperti cuaca ekstrem dan kenaikan permukaan laut.
FOTO : Istimewa
Patut diketahui, limbah pangan yang menumpuk dan membusuk di tempat pembuangan sampah menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca yang lebih berbahaya dari karbondioksida. Limba makanan menyumbang 8-10 persen emisi karbon yang memicu pemanasan global pada periode 2010-2016. Jika perilaku membuang-buang makanan bisa dihentikan, diperkirakan 6-8 persen emisi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia dapat dikurangi.
Oleh karenanya, perlu bagi kita mengurangi limbah makanan. Bagaimana caranya?
Baca juga : BAHAS TUNTAS PERATURAN THRIFTING BAJU BEKAS
Cara Meminimalisir Limbah Makanan
Berikut ini adalah sejumlah tips yang bisa kamu manfaatkan sekaligus ajarkan kepada anak-anak untuk mengurangi sampah makanan!
- Buat Perencanaan Makan
Salah satu cara agar makanan tidak terbuang sia-sia dan mempercepat umur bumi adalah dengan menyusun menu makanan sehat. Kamu bisa buat daftar makanan yang akan dimasak agar kamu bisa membeli bahan pangan yang dibutuhkan saja. Kamu juga bisa membahas menu makanan bersama anak.
- Hanya Membeli Pangan yang Dibutuhkan
Jika kamu pergi ke pasar atau supermarket tanpa perencanaan, bisa jadi malah membuat kamu kebingungan. Alih-alih membeii bahan pangan yang diperlukan, kamu bisa membeli lebih banyak bahan yang tidak dibutuhkan. Hingga akhirnya kamu justru menghaburkan uang lebih banyak.
Selain itu, kamu juga bisa membantu mengurangi polusi dari rantai distribusi pangan yang panjang sekaligus membantu bisnis komunitas dengan membeli bahan pangan dari petani lokal.
- Jangan Ragu Mengkonsumsi Buah dan Sayur yang Sedikit Cacat
Buah dan sayuran yang tampilannya agak jelek, terlalu matang, atau kesalahan pada pengemasan sering kali dibuang. Padahal hal tersebut masih bisa dikonsumsi dan kandungan gizi pun sama saja dengan buahan dan sayuran yang mulus. Jadi tidak ada salahnya jika kamu mengkonsumsinya.
- Simpan Makanan dengan Baik
Optimalkan ruang penyimpanan, termasuk lemari pendingin dan freezer yang kamu miliki untuk menyimpan makanan. Atur tempat penyimpanan sesuai dengan waktu pembelian makanan. Produk lama diletakkan di bagian depan dan produk yang baru dibeli bisa ditaruh di sisi belakang ruang penyimpanan.
- Periksa Label Makanan
Sebagian besar produsen makanan sudah mencantumkan tanggal produksi, kadaluarsa, dan komposisi bahan pangan dalam kemasan. Oleh sebab itu, kamu perlu memeriksa label tersebut sebelum membeli dan disesuaikan dengan kebutuhan makan keluarga. Demi kesehatan keluarga, terutama anak-anak, sebaiknya hindari membeli makanan yang mengandung bahan pengawet buatan atau tambahan gula dan garam yang berlebihan.
- Olah Sisa Makanan Menjadi Kompos
Alih-alih dibuang begitu saja ke tong sampah, limbah pangan bisa loh diolah menjadi pupuk organik. Bahkan kamu bisa mengajarkn anak tentang pentingnya mengelola pangan dan limbah makanan dengan membuat kompos sederhana untuk kebun keluarga. Hal ini bisa mengurangi jejak karbon sekaligus memberikan nutrisi kembali ke bumi.
Itu dia beberapa yang bisa kamu lakukan untuk memperpanjang umur bumi! (MA)
Sumber : Save the Children & National Geographic Indonesia