gempa bumi

Indonesia Langganan Gempabumi

Indonesia sendiri berada pada lempeng Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia. Gempabumi terjadi karena adanya pergeseran dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Ketika pergeseran ini terjadi, maka timbullah getaran yang disebut gelombang seismik. Serta, secara tektonik gempabumi terjadi bila kerak bumi mendapat gaya yang terkelompok secara perlahan sehingga mengalami perubahan bentuk secara berangsur-angsur. Ancaman gempabumi sendiri tersebar di hampir seluruh wilayah nusantara bahkan ke pulau-pulau kecilnya, baik dalam skala kecil hingga skala besar yang merusak. Hanya di Pulau Kalimantan bagian barat, tengah dan selatan sumber gempa bumi tidak ditemukan, walaupun masih ada goncangan yang berasal dari sumber gempabumi yang berada di wilayah Laut Jawa dan Selat Makassar. 

Wilayah yang rawan bencana gempa bumi di Indonesia tersebar mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua. Coba lihat gambar dibawah ini merupakan titik-titik gempabumi yang menyebar di Indonesia!

Nabila Net

Menurut Dr. Daryono, S.Si, M.Si, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sekitar enam tumbukan lempeng aktif berpotensi memicu terjadinya gempabumi yang kuat. Serta, Wilayah Indonesia juga sangat kaya dengan sebaran patahan aktif atau sesar aktif. Ada lebih dari 200 yang sudah terpetakan dengan baik dan masih banyak yang belum terpetakan sehingga tidak heran jika wilayah Indonesia dalam sehari itu lebih dari 10 gempa yang terjadi.

Sejumlah patahan aktif tersebut adalah patahan besar Sumatera yang membelah Aceh sampai Lampung, sesar aktif di Jawa, Lembang, Jogjakarta, di utara Bali, Lombok, NTB, NTT, Sumbawa, di Sulawesi, Sorong, Memberamo, disamping di Kalimantan. Maka dari itu, jangan heran jika Indonesia sering sekali langganan gempabumi ya(MA)

Sumber : BBC, Buku Saku BNPB & Buku Gempabumi (MPBI)