Masalah menstruasi adalah salah satu masalah yang sering dihadapi wanita pada situasi bencana. Walaupun proses menstruasi adalah hal yang fisiologis, namun pada situasi bencana kondisi ini dapat menimbulkan masalah.
Pada situasi darurat, sering terjadi keterbatasan akses terhadap kebutuhan selama menstruasi termasuk kamar mandi yang bersih dan tertutup bagi perempuan termasuk remaja putri. Selain masalah higiene selama menstruasi masalah lain yang sering dihadapi wanita pada situasi bencana adalah resiko menjadi korban kekerasan seksual, kekerasan fisik, psikologis, dan eksploitasi dan kemiskinan serta berisiko menjadi korban perdagangan orang.
Menstruasi adalah keluarnya darah dari alat kelamin perempuan. Menstruasi adalah tanda bahwa perempuan sudah menginjak dewasa. Menstruasi pada perempuan terjadi mulai usia 10-15 tahun. Menstruasi adalah proses yang normal dan alami bagi perempuan dewasa. Laki-laki tidak boleh mengejek perempuan yang sedang menstruasi, justru harus membantu perempuan yang sedang menstruasi.
Masalah higiene menstruasi dan kekerasan terhadap remaja putri pada situasi bencana memberikan dampak yang cukup serius. Kondisi dalam pengungsian belum cukup optimal untuk memenuhi kebutuhan reproduksi dan tidak cukup untuk melindungi perempuan dari kejadian kekerasan.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk menjaga kebersihan selama menstruasi.
Bagaimana Cara Menjaga Kebersihan Selama Kamu Menstruasi?
- Cuci bersih pembalut yang sudah dipakai dan masukan ke dalam kantong plastik.
- Buanglah pembalut yang sudah dipakai ke tempat sampah.
- Jika kamu menggunakan pembalut yang bisa dipakai ulang, maka kamu harus mencuci pembalut tersebut setelah digunakan.
- Pembalut sebaiknya diganti setiap 4-5 jam sekali.
- Mandilah 2 kali sehari untuk menjaga kebersihan dan kesegaran tubuh kamu selama menstruasi.
- Selalu cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
- Apabila kamu mengalami menstruasi lebih dari 15 hari, segera hubungi puskesmas atau klinik terdekat untuk diperiksa oleh dokter. (MA)
Sumber : Plan Indonesia