Hutan Adalah Ibu Bagi Tanah Suku Asmat

Suku Asmat adalah suku asal Papua yang sangat terkenal hingga manca negara. Meskipun Suku Asmat ini bukanlah satu-satunya suku yang ada di Papua ya Disasterizen! Suku Asmat ini memiliki Jew atau rumah Bujang yang terbuat dari bahan alami. Bukan hanya itu saja, mereka juga memiliki cara pelestarian lingkungan, lho.

Hutan Keramat Suku Asmat

Sejatinya nih Disasterizen, kehidupan masyarakat Suku Asmat ini ditentukan oleh penguasaan terhadap hasil hutan kayu dan non kayu sebagai keutuhan pokok pangan, budaya, kesehatan, dan transportasi secara tradisional.

Baca juga : KATAKAN DADAH KEBAKARAN PADA RUMAH TRADISIONAL

Perlu diketahui, semua kampung di Asmat mempunyai juga hutan keramat bahkan ada yang mempunyai lebih dari satu hutan keramat. Dalam hutan keramat ini dilarang untuk sekalipun menebang pohon atau membuka lahan, juga tidak boleh adanya aktivitas manusia dalam bentuk apapun. Ini sudah menjadi mutlak yang diwariskan oleh nenek moyang leluhur masyarakat secara turun menurun.

Kalau mereka melanggar mereka harus membayar derma (sanksi) yang sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh ketua adat secara turun menurun. Pengetahuan ini juga wajib disampaikan kepada generasi berikutnya oleh para tetua adat dan orang tua. Hutan keramat mempunyai nama yang berbeda-beda antara satu kampung dan kampung lainnya.

Hutan adalah Ibu

Masyakarat Suku Asmat percaya bahwa para leluhur telah memahami, hutan sangat penting keberadaannya di tengah-tengah aktivitas masyarakat.

Seperti yang kita ketahui, kalau hutan memiliki banyak manfaat sebagai tempat tinggal berbagai jenis hewan dan tumbuhan, sumber air bawah tanah, menyuplai udara bersih dan menciptakan iklim mikro bagi masyakarat di kampung, bahkan akan memberi manfaat yang jauh lebih banyak dan luas lagi sekarang dan seterusnya.

Nah bagi masyarakat Suku Asmat, hutan adalah ibu yang memberikan kehidupan melalui segala bentuk sumber daya alamnya. Perlu diketahui, Amsat sendiri mempunyai makna Sobat Disasterizen! Asmat ini berasal dari dua kata, yaitu As yang artinya manusia dan Amat artinya pohon, jadi Asmat adalah manusia pohon.

Kalau saja semua masyarakat di seluruh Indonesia ini seperti masyarakat Suku Asmat, hutan ini akan terus terjaga. Indonesia bisa menjadi sumber hutan penghasil oksigen terbanyak. Namun sayang seribu sayang, angan hanyalah angan. Hutan-hutan di Indonesia ini dibabat abis oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Yuk wujudkan masyarakat sadar alam dan lestarikan tradisi yang sudah ada! (MA)

Sumber : WWF