SIAGABENCANA.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara resmi meluncurkan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2022 melalui metode hybrid di Graha BNPB, Jakarta, Senin (28/3). Peluncuran tersebut dilakukan secara simbolis dengan memukul kentongan oleh perwakilan unsur ‘Pentaheliks’ penanggulangan bencana, mulai dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, media massa dan masyarakat.
Kentongan dipilih mengingat jenis alat komunikasi jarak jauh yang terbuat dari bambu itu merupakan simbol tanda alarm yang telah turun temurun dipakai masyarakat untuk memberikan informasi, penanda adzan bagi umat muslim hingga tanda bahaya saat terjadi bencana.
Pemukulan kentongan tersebut sekaligus menjadi penanda bahwa rangkaian HKB Tahun 2022 yang mengusung tema “Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana” dengan pesan utama “Siap Untuk Selamat” mulai dibuka dengan beberapa agenda yang mengacu pada mitigasi dan pengurangan risiko bencana, hingga pada puncak kegiatannya pada tanggal 26 April 2022 mendatang.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi dalam sambutannya menjelaskan bahwa penyelenggaraan peringatan HKB ini menjadi penting, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah risiko tinggi terhadap bencana. Mengutip data The World Risk Index Tahun 2021, wilayah Indonesia masuk pada peringkat ke 38 dari 181 negara paling rentang terhadap bencana.
“Indonesia berada pada diperingati 38 dari 181 negara paling rentan bencana,” ungkap Prasinta.
Lebih lanjut, Prasinta juga menekankan bahwa kesiapsiagaan hendaknya perlu dibangun sejak dini mulai lingkungan terkecil, yakni keluarga. Sebagaimana dengan merujuk pada tema yang diusung dalam HKB Tahun 2022 ini, Prasinta yakin bahwa kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana itu akan menentukan besar kecilnya risiko dan dampak bencana yang akan diterima.
“Perlu dibangun dari awal, dari lingkungan terkecil, yakni keluarga. Kesiapan itu akan menentukan besar kecilnya risiko dan dampak bencana yang akan diterima,” jelas Prasinta.
Penanggulangan Bencana Urusan Bersama
Bicara mengenai penanggulangan bencana, Prasinta menyatakan bahwa hal itu bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan menjadi tanggung jawab seluruh pihak. Oleh sebab itu, pelibatan unsur ‘Pentaheliks’ dalam hal ini menjadi penting sekali. Sebab, tanpa adanya dukungan dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi termasuk media massa, maka urusan penanggulangan bencana akan sulit dilakukan.
“Upaya penanggulangan bencana bukanlah kerja sendiri, melainkan tanggung jawab kita bersama,” kata Prasinta.
Sebagaimana yang telah disebutkan di awal, acara peluncuran HKB Tahun 2022 juga melibatkan perwakilan unsur Pentaheliks. Salah satu unsur dari akademisi, yakni Wakil Rektor Kerja Sama Institut Teknologi Bogor (ITB), Widodo Rahmat, mengungkapkan bahwa mahasiswa dan civitas akademika terus memberikan penguatan terkait pengurangan risiko bencana kepada masyarakat dengan turun ke daerah-daerah untuk memberikan edukasi dan sosialisasi. Selain itu, ITB bersama stakeholder lainnya juga terus mengembangkan inovasi termasuk penelitian-penelitian yang merujuk pada early warning system sehingga dapat digunakan pada pengurangan risiko bencana.
“Kami bersama himpunan alumni dan relawan juga turun ke daerah-daerah untuk memberikan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat. Selain itu kami juga memanfaatkan diskusi melalui online,” ujar Widodo.
“Kami juga selalu mencoba melakukan inovasi-inovasi sehingga early warning system ini akan lebih baik lagi,” imbuh Widodo.
Dari unsur media massa, yang dalam hal ini diwakili oleh JFT Pranata Siaran Radio Republik Indonesia (RRI) Agus Rusmin, menyatakan bahwa RRI siap menjadi corong diseminasi informasi terkait kebencanaan bagi masyarakat, merujuk pada paradigma penanggulangan bencana dari responsif ke preventif. RRI sendiri juga telah memiliki program khusus bertajuk ‘Kentongan’ yang memberikan informasi seputar kebencanaan di seluruh Indonesia setiap hari pada pukul 16.00 WIB.
“Tentu sangat mendukung sekali. Kami akan membuat filler, iklan layanan masyarakat atau promo yang mana tentunya akan menjadi sarana informasi dan edukasi masyarakat terkait penanggulangan bencana,” ujar Rusmin.
Dalam mendukung suksesnya KHB Tahun 2022, BNPB mengajak berbagai pihak dengan pendekatan pentaheliks untuk senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan dan turut berpartisipasi aktif pada puncak kegiatan pada 26 April 2022 pukul 10.00 waktu setempat, dengan membunyikan alarm seperti sirine, kentongan dan lonceng, yang diikuti dengan latihan simulasi evakuasi mandiri secara serentak.
Sumber : Abdul Muhari, Ph.D. (Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB)