“Guru” Pahlawan Siaga Bencana Di Sekolah

Selamat Hari Guru untuk seluruh guru yang telah mencerdaskan anak-anak bangsa Indonesia!

Guru mengajarkan berbagai ilmu, termasuk ilmu tentang kesadaran akan ancaman bencana alam. Guru harus paham dan mampu menjelaskan kepada murid-murid tentang apa yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah bencana terjadi.

Pengetahuan penanganan bencana  pada tingkat sekolah menjadi suatu kebutuhan yang mendasar dalam mengurangi risiko bencana. Sekolah sebagai media pengantar ilmu pengetahuan yang diharapkan mampu menyerap dan mengaplikasikan pengetahuan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Baca juga : SEKOLAH BEBAS SAMPAH

Tapi apa sih sebenernya tujuan dari sekolah siaga bencana ini?

Sebenarnya ada berbagai macam tujuan dari sekolah siaga bencana ini, yaitu…

  • Memberikan bekal pengetahuan kepada peserta didik tentang adanya risiko bencana yang ada di lingkungannya, berbagai macam jenis bencana, dan cara-cara mengantisipasi/mengurangi risiko yang ditimbulkannya.
  • Memberikan keterampilan agar peserta didik mampu berperan aktif dalam pengurangan risiko bencana baik pada diri sendiri dan lingkungannya.
  • Memberikan bekal sikap mental yang positif tentang potensi bencana dan risiko yang mungkin ditimbulkan.

Bagaimana guru mengajarkan kesiapsiagaan ancaman bencana kepada murid?

  • Guru bisa mengajarkan tentang kesadaran akan ancaman bencana kepada murid dengan menyisipkannya di setiap terjadi proses pembelajaran.
  • Atau guru bisa melakukannya dengan sambil bermain game.
  • Selain itu, bisa melakukan latihan evakuasi mandiri di sekolah.

Seperti apa latihan evakuasi mandiri di sekolah?

  • Siswa dan seluruh warga sekolah berada di dalam gedung dalam keadaan sibuk, tiba-tiba dikejutkan oleh terjadinya gempabumi.
  • Sirine atau bel berbunyi, sebagai tanda peringatan terjadinya gempabumi.
  • Lalu seluruh warga sekolah diminta untuk tidak panik. Inilah hal pertama yang perlu kamu ingat dan terapkan.
  • Hindari benda-benda yang bisa jatuh menimpa badan, kemudian berlindunglah di bawah meja yang kokoh sambil memegang kaki meja atau kamu bisa berlindung ke sudut ruangan yang disekelilingnya tidak ada benda apapun.
  • Jika berada di lantai satu atau dasar, segera keluar bangunan menuju tempat terbuka sembari lindungi kepala.
  • Jauhi jendela kaca, rak, lemari, dan barang-barang yang tergantung, seperti lukisan, cermin, jam dinding, lampu gantung, dan lain-lain.
  • Jika tengah berada di tangga, berpeganglah untuk menjaga kesimbangan agar tidak jatuh.
  • Jangan menyalakan korek api sebab adanya gas yang bisa mengakibatkan ledakan.
  • Jangan berdiri dekat tiang/benda/bangunan/pohon, yang berpotensi menimpa.
  • Menuju tempat berhimpun sementara/assembly area yang sudah ada.
  • Sirine kembali berbunyi kembali, menandakan latihan evakuasi telah berakhir. (MA)

Sumber : Buku Latihan Kesiapsiagaan Bencana (BNPB) & Buku Cerita Dari Maumere Membangun Sekolah Siaga Bencana (LIPI)