gempa bali

Goresan Kenangan Gempa Bali

Setelah gempa menerjang Halmahera Selatan, kini gempa menerjang Bali Disasterizen! Bali diterjang gempabumi dengan magnitudo 6.0 pada Selasa, 16 Juli 2019. Titik pusat gempabumi terletak pada 9.11 LS dan 114.54 BT (83 km Barat Daya NUSA DUA – BALI), dengan kedalaman 68 km.

Gempa ini dirasakan di Badung dengan V MMI, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat dengan IV MMI, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara dengan III MMI, dan Jember, Lumajang dengan II – III MMI.

Gempa-gempa dangkal sebagian besar terkonsentrasi di selatan Pulau Bali hingga batas pertemuan lempeng. Pusat gempa dangkal juga tersebar di daratan Bali dan di sebelah utara Bali yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif,” ujar Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono.

Bali yang merupakan daerah rawan gempa akibat aktivitas tumbukan lempeng dan sesar aktif, salah satunya adalah Sesar Naik Flores. Keberadaan Sesar Naik Flores di timur laut Bali ini menyebabkan sejumlah gempa besar yang diikuti tsunami saat beberapa tahun yang lalu. Penasaran dengan catatan sejarah gempa Bali pada zaman dahulu? Let’s go simak!

Goresan Sejarah Gempa Bali

  • Tahun 1815

Gempa pernah menerjang Bali pada 22 November 1815 silam. Kalau dilihat dari katalog gempa periode 1538-1877 yang disusun oleh Arthur Wichman, gempa pada tahun 1815 di Bali ini diperkirakan memiliki magnitudo M 7.0 dan diikuti oleh tsunami.

  • Tahun 1857

Selanjutnya gempabumi menerjang Bali Utara pada tahun 1857 yang berkekuatan M 7.0. Gempa kuat dengan titik pusatnya berada di laut ini memicu terjadinya tsunami.

  • Tahun 1917

Gempa yang terjadi pada 21 Januari 1917, yang memiliki titik pusat gempa di sebelah tenggara pulau Bali berkekuatan M 6.6. Gempa bumi yang dahsyat ini mengguncang seluruh daratan Bali dan menyebabkan longsoran yang hebat. Pada kejadian gempa ini, masyarakat Bali menjulukinya sebagai “Gempa Gejer Bali” yang artinya adalah “Bali Berguncang”.

  • Tahun 1976

Pada 14 Juli 1976, gempabumi terjadi lagi dengan kekuatan M 6.2. Gempa ini juga disebut sebagai Gempa Seririt. Gempa yang dahsyat ini disebabkan oleh aktivitas sesar dan terdapat kerusakan parah di Buleleng dan Negara.

  • Tahun 1979

17 Desember 1979 juga terjadi lagi di Karangasem dengan kekuatan M 6.0. Gempa ini menyebabkan rumah-rumah roboh dan ditemukan retakan tanah sepanjang 500 meter.

  • Tahun 2004

Karangasem juga kembali diterjang gempabumi untuk kedua kalinya dengan kekuatan M 6.2 pada 2 Januari 2004. Beberapa daerah mengalami kerusakan, yaitu daerah Tenganan, Dauh Tukad, Abang, Tohpati, Muncan, dan Bukit.

  • Tahun 2011

Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 2011, yang titik pusatnya terletak pada 143 km arah Barat Daya Nusa Dua. Gempa ini pun dirasakan juga di daerah Mataram, Malang dan Yogyakarta. Akibat dari gempa ini pun Bali mengalami kerusakan hingga tingkat sedang. Tetapi, gempa di Bali ini ternyata merusak juga di Jember, Banyuwangi dan Lumajang. Ya ampun dahsyat sekali ya Disasterizen!

  • Tahun 2019

For the last one is gempa yang terjadi kemarin! Gempa dengan kekuatan M 6.0 pada 16 Juli 2019. Gempa ini merupakan bagian dari rangkaian gempa Bali akibat dari aktivitas subduksi Lempeng Indo-Austarlia di zona Benioff.

Tidak disangka yang sobat Disasterizen! Begitu banyaknya dan begitu dahsyatnya gempa yang pernah dialami oleh masyarakat Bali. Dengan ini kita diingatkan untuk selalu siaga dalam menghadapi gempabumi! Jangan lupa untuk selalu bawa tas siaga, karena ini akan sangat berarti dan menjadi satu-satunya harta berharga untuk dirimu. Salam Siaga! (MA)

Sumber : BMKG Bali & Liputan6.com