Jakarta (22/4/21) – International Telecommunications Union (ITU) dan lembaga-lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Indonesia bersama U-INSPIRE Indonesia, bekerja sama dengan UNICEF, Humanitarian Forum Indonesia (HFI) dan Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) menyelenggarakan kompetisi konten multimedia dengan tema “Girls in ICT atau Information and Communication Technology sebagai agen perubahan di tengah pandemi dan bencana”. Kompetisi ini adalah bagian dari International Girls in ICT Day, yang dirayakan tiap hari Kamis keempat bulan April. Perayaan tahun ini, jatuh pada 22 April 2021, yang juga peringatan 10 tahun prakarsa tersebut.
Baca juga : RISIKO BENCANA DI KAWASAN ASIA DAN IMPLIKASI TERHADAP CSO/NGO DI INDONESIA
International Girls in ICT Day adalah suatu gerakan global untuk mendorong:
- Bagaimana gadis dan perempuan muda, melalui penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dapat menjadi agen perubahan?
- Bagaimana cara membuat perubahan yang berarti untuk mengatasi kesenjangan digital terkait gender?
- Bagaimana mendorong pemanfaatan TIK yang bermakna demi kemajuan, sementara juga mengatasi bahayanya, terutama di kalangan para anak dan perempuan muda?
Kompetisi International Girls in ICT Day ini, yang berdekatan dengan Hari Kartini 21 April, dan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 26 April, dan ditambah lagi konteks pandemi COVID-19 yang belum juga nampak melandai, menjadi warna tersendiri bagi Indonesia dalam konteks peringatan global. Ini menjadi triangulasi yang menarik, yaitu isu kesenjangan gender di sektor TIK, kesetaraan dan kemajuan para anak dan perempuan muda, dan perjuangan menuju ketangguhan yang berkeadilan.
Jumlah perempuan muda yang belajar, bekerja dan berkarir apalagi memimpin di sektor TIK di Indonesia masih sangat rendah. Kalau ketimpangan ini tidak diatasi, target pembangunan dan Sustainable Development Goals (SDGs) akan sulit, atau setidaknya, lambat dicapai.
Raden Adjeng Kartini, pahlawan nasional yang melalui korespondensi internasionalnya, mempelopori pendidikan anak-anak perempuan dan hak-hak perempuan di tengah penindasan penjajahan pada 117 tahun yang lalu.
Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional tiap tahun diperingati secara nasional untuk mempromosikan ketangguhan terhadap bencana. Apalagi di masa pandemi, ini menjadi semakin penting untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana alam yang harus disesuaikan dengan situasi pandemi.
Kompetisi ini adalah panggilan untuk anak dan perempuan muda untuk berkreasi, berbagi dan mendorong gagasan kreatif mereka mengatasi ketiga tantangan di atas.
Di dalam kompetisi konten multimedia ini ada dua kategori tingkatan, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi atau Universitas dengan kriteria perempuan berusia 14 sampai dengan usia 24 tahun.
Sesuai dengan temanya, karya-karya yang masuk memaparkan bahwa perempuan bisa menjadi agen perubahan di tengah pandemi dan bencana yang telah dipublikasikan di media masing-masing pada periode 9 hingga 19 April 2021. Terdapat 99 perempuan muda yang mendaftarkan karyanya, baik berupa esai, blog maupun carousel, yaitu 44 dari kategori SMA dan 99 dari kategori Perguruan Tinggi, yang diseleksi oleh tim seleksi dan tim juri. Kriteria penilaian mencakup aspek relevansi dengan topik, kreativitas, inovasi dan kebaruan, tata bahasa, serta keharmonisan tampilan.
Pemenang diumumkan dalam rangkaian kegiatan peringatan Ulang Tahun ke-10 Girls in ICT high-level engagement segment. Acara ini diisi oleh beberapa pembicara level atas yaitu Ms. Valerie Julliand, the United Nations Resident Coordinator (UN RC) for the Republic of Indonesia, Ms. Atsuko Okuda ITU Regional Director, Mr. Pribudiarta Nur Sitepu, Permanent Secretary to the Ministry of Women and Children’s Protection Republic of Indonesia, Mrs. Mira Thayyiba, Secretary General of Ministry of Communications and Informatics, Republic of Indonesia, serta Mr. Ir. Afrial Rosya, M.A., M.Si., Director of Early Warning of the National Disaster Management Agency, Republic of Indonesia.
Nama-nama pemenang ini diumumkan oleh Ms. Valerie Julliand, Resident Coordinator dari Lembaga-lembaga PBB di Indonesia, dan Ms. Atsuko Okuda, Regional Director International Telecommunication Union untuk Asia Pasifik.
Berikut nama pemenang dari kompetisi konten multimedia Girls in ICT:
Kategori Sekolah Menengah Atas (SMA)
- Fayola Maulida – SMAN 2 Tangerang Selatan,
- Chintya Maulini – UPT SMAN 22 PALEMBANG (SMAN Sumatera Selatan)
- Aisyah Aulia Ma’rifati – SMAN 2 Jombang
Kategori Perguruan Tinggi/Universitas
- Nadya Natasha Daniella – Universitas Paramadina
- Afifah Firdaus Zahidah Romdhoni – Universitas Gadjah Mada
- Gloria Elsa Ave Cordana – Universitas Gadjah Mada
Seluruh karya yang terpilih dalam nominasi akan dipublikasikan di blog International Telecommunications Union (ITU), website U-INSPIRE Indonesia dan acara NGOPI-PB.
Acara ini didukung oleh UN in Indonesia, International Communication Union (ITU), U-INSPIRE Indonesia, U-Report UNICEF, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Forum Perempuan Indonesia – Persatuan Insinyur Indonesia (FPI-PII), Humanitarian Forum Indonesia (HFI), Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Save the Children, Box Breaker, ESRI Indonesia, PT Geoforce Indonesia, PREDIKT!, Caribencana, dicoding, Siagabencana.com, dan cewebanget.id. (MA)
Sebuah kolaborasi: