Setiap hari, banyak orang tidak sadar bahwa terjadi ribuan gempa kecil. Bagi sebagian orang, selalu menganggap tanah itu kokoh dan stabil. Namun, pada kenyataannya bumi terus bergeser dibawah kaki kita. Jadi, bumi itu seperti kerupuk yang berada di atas bubur!
Gempabumi bawah laut selalu identik dengan kejadian yang dapat menimbulkan tsunami. Akan tetapi, tidak selamanya gempabumi di bawah laut dapat menyebabkan tsunami. Kalau gempabumi di bawah laut yang dapat menimbulkan tsunami itu seperti apa? Gempabumi terjadi akibat dua lempeng (Samudra dan Benua) bertabrakan yang saling menekan. Lempeng Samudra menunjam kekolong Lempeng Benua. Nah, tekanan lempeng yang membuat batas lempeng melekat kuat dan Lempeng Benua ikut menekuk.
Bila kekuatan batas lempeng yang melekat tidak mampu menahan tekanan, batuan akan pecah dan bergeser mendadak, serta menimbulkan getaran gempabumi. Energi guncangan ini akan mengibas kolom air dan membentuk gelombang tsunami. Selain itu, apabila pusat gempa berada dekat dengan permukaan air laut, berada pada jarak 0 hingga 30 kilometer di bawah permukaan laut dan memiliki pola pergerakan (sesar) naik turun, maka tsunami mungkin akan terjadi.
Akan tetapi, selain gempabumi di bawah laut ada berbagai faktor yang menimbulkan terjadinya tsunami. Misalkan saja, letusan gunung api di bawah laut, longsor di bawah laut, atau hantaman benda langit yang jatuh ke bumi dan mendarat di laut seperti misalnya meteor.
Wah, pembelajaran seperti ini sangat penting untuk kita yang belum mengetahui terjadinya tsunami. Nah, kalau kamu mau tahu lebih jelasnya. Kamu bisa banget nih baca buku Bumiku Seperti Kerupuk di atas Bubur. Penjelasannya ada di buku halaman 18 ya!
Sumber : Bumiku Seperti Kerupuk di atas Bubur & CNN Indonesia