SIAGABENCANA.COM – Gempa Sumedang yang terjadi pada 31 Desember 2023 lalu, merupakan gempa dangkal yang dipicu tektonik aktif yang memiliki magnitudo kecil tapi merusak. Sebagai bentuk upaya mitigasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar webinar dengan tajuk “Kupas Tuntas Gempa Sumedang M 4,8 31 Desember 2023” pada Kamis (11/01/24) dengan beberapa narasumber dari berbagai instansi.
Dalam kesempatan webinar tersebut, Gayatri mengatakan bahwa daerah Jawa bagian barat merupakan daerah seismik aktif yang rawan terhadap gempabumi. Sumber gempabumi yang berdampak di wilayah Jawa bagian barat bersumber dari sesar-sesar di zona megathrust dan juga sesar di darat. Sehingga, Gempa Sumedang 2023 yang berasal dari sesar di darat menimbulkan kerusakan signifikan terkait dengan kedalaman gempa dangkal dan episenter dekat dengan area padat pemukiman.
Tidak hanya itu, kerusakan bangunan yang terjadi di Sumedang dipengaruhi beberapa faktor lainnya seperti kondisi geologi, kualitas bangunan, efek topografi, dan minimnya upaya mitigasi gempa. Sebagai upaya mitigasi gempa, seperti yang disampaikan Dr. Supartoyo dari Badan Geologi bahwasannya Badan Geologi telah menyediakan pela kelas tanah, peta KRB gempabumi, peta petahan aktif, analisis geologi kejadian gempabumi, dan laptek mitigasi gempa.
Dr. Mudrik R. Daryono, BRIN memaparkan gempabumi Sumedang berada diantara sesar aktif besar, sisi utara-Sesar Baribis segmen Tampomas, sisi timur-Sesar Baribis segmen Cermai, sisi barat-Sesar Lembang, dan sisi selatan-Sesar Cileunyi Tanjungsari dan Sesar Garsela.
Perlu diketahui bahwa Gempa Sumedang disebabkan oleh aktivotas sesar aktif ini dengan dua kemungkinan mekanisme, yaitu (1) low angle thrust fault dengan orientasi strike berarah utara-selatan, dipping ke arah barat/baratdaya, (2) high-angle oblique thrust fault dengan orientasi strike berarah baratlaut-tenggara, dipping ke arah timur laut.
Dari peristiwa tersebut, Badan Geologi merekomendasikan untuk menjadi catatan dan perhatian tentang sumber gempabumi dari sesar aktif di darat meskipun magnitudo kecil dan bersifat merusak.