Seperti apa sih Skala Fujita dan tipe kerusakannya?
Jawab :
- Kerusakan ringan (F0) : beberapa kerusakan pada cerobong asap, dahan pohon patah, pohon-pohon berakar dangkal terdorong, papan-papan petunjuk rusak.
- Kerusakan sedang (F1) : atap rumah berhamburan, rumah semi-permanen bergeser.
- Kerusakan yang signifikan (F2) : Atap rumah kayu rusak, rumah semi-permanen roboh, mobil terbalik, pohon besar tercabut, misil ringat terpicu, mobil terangkat dari permukaan.
- Kerusakan berat (F3) : Atap dan dinding rumah permanen roboh, kereta api terbalik, sebagian besar pohon di hutan tercabut, mobil besar terangkat dan terlempar dari permukaan tanah.
- Kerusakan hebat (F4) : rumah permanen terangkat, bangunan dengan pondasi semi-permanen terlempar, mobil dan benda berat lainnya terlempar beterbangan.
- Kerusakan sangat hebat (F5) : rumah dengan kerangka yang baik pondasinya terangkat dan tersapu, pohon beterbangan, fenomena luar biasa lainnya akan muncul.
Apa yang harus kita lakukan?
Jawab :
Sebelum Bencana
- Membuat rumah bangunan yang kokoh
- Meningkatkan pengetahuan tentang angin puting beliung dan cara penyelamatan diri
- Memperhatikan tanda-tanda terjadinya angin puting beliung, seperti udara terasa panas, kemudian muncul awan gelap yang berlangsung hingga sore hari.
Saat Bencana
- Bawa masuk barang-barang ke dalam rumah, agar tidak terbawa angin
- Tutup jendela dan pintu, lalu kunci
- Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik
- Jika ada potensi petir akan menyambar, segera membungkuk, duduk, dan peluk lutut ke dada
- Jangan tiarap di atas tanah
- Hindari bangunan yang tinggi, tiang listrik, papan reklame, dan sebagainya
- Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh
- Jangan berlindung di bawah pohon besar dan papan reklame
Sesudah Bencana
- Pastikan tidak ada anggota keluarga yang cedera
- Bila jatuh korban, segera berikan pertolongan darurat
- Laporkan segera kepada yang berwenang jika ada kerusakan yang berhubungan dengan listrik, gas, dan kerusakan lainnya
- Jika dalam perjalanan, teruskan kembali dengan berhati-hati
Sumber : BMKG