Di Balik Sisi Nilai Leluhur Sumatera Barat

Kearifan lokal Indonesia kan sangat banyak ya, sampai-sampai tidak terhitung berapa jumlahnya. Di dalam dunia kebencanaan, kearifan lokal pun ada untuk memberikan tanda jika ancaman datang atau pengurangan risiko terhadap ancaman bencana.

Biasanya kearifan lokal terbentuk dari membaca gejala alam, hewan maupun lingkungan sekitarnya, serta fakta sejarah yang diceritakan secara turun menurun. Dengan adanya kearifan lokal ini, masyarakat bisa menjadi lebih siaga dalam menghadapi ancaman bencana yang datang pada dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Lalu, kaya gimana sih kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Sumatera Barat, simak ulasan di bawah ini ya!

  • Rimbo Larangan

Kearifan lokal yang satu ini salah satu yang dimiliki oleh masyarakat Sumatera Barat. Rimbo larangan adalah hutan yang menurut aturan adat tidak boleh ditebang karena fungsinya sebagai persediaan air sepanjang waktu untuk keperluan masyarakat.

Juga, kayu yang tumbuh di hutan dipandang sebagai alat untuk melindungi masyarakat yang bermukim di sekitar hutan dari bahaya tanah longsor. Jadi, jika terdapat diantara warga yang akan membuat rumah dan membutuhkan kayu, harus meminta izin terlebih dahulu kepada aparat desa melalui para pemangku adat.

  • Banda Larangan (Sungai, Anak Sungai, atau Kali Larangan)

Kalau banda larangan adalah aliran sungai yang tetap dijaga agar tidak tercemar dari bahan atau benda yang bersifat dapat memusnahkan binatang atau biota lainnya yang berada di aliran sungai. Nah, untuk panen ikan dari banda larangan, pihak pemangku adat dan aparat desa melaksanakan dengan cara membuka larangan bersama masyarakat untuk kepentingan bersama. Hasilnya, selain untuk masyarakat juga sebagian untuk kas desa. Bisanya nih, banda larangan ini dibuka sekali setahun atau sekali dua tahun tergantung kesepakatan para pemangku adat.

Baca juga : POHON AJAIB PENYIMPAN AIR

  • Tabek Larangan (Tebat Larangan)

Tabek larangan adalah kolam   yang dibuat secara bersama-sama oleh masyarakat pada zaman dahulu dengan tujuannya sebagai persediaan air untuk kepentingan masyarakat. Di dalam tabek tersebut juga dipelihara berbagai jenis ikan. Waktu untuk membuka tabek larangan sama seperti banda larangan.

  • Parak

Kearifan lokal parak adalah suatu lahan tempat masyarakat untuk bertani, di dalamnya ada berbagai jenis tanaman yang dapat dipanen sepanjang waktu secara bergiliran. Sehingga pada lahan parak ini terdapat nilai ekonomi, yang mana jika dilihat dari jauh seolah-olah seperti hutan memiliki fungsi sebagai penyangga bagi daerah dibawahnya. Bisanya tanaman yang ditanam ini berupa kelapa, kayu, dan jenis tanaman lainnya yang bermanfaat. Inilah salah satu cara menyelamatkan bumi.

  • Goro Basamo

Goro Basamo merupakan kegiatan kerja gotong-royong untuk kepentingan masyarakat banyak. Misalnya saja seperti membersihkan talibandar (sungai), menanam tanaman, dan lain sebagainya.

Semua jenis kearifan lokal di atas, semoga diharapkan bisa terus berkembang dan turun menurun. Selain melestarikan budaya Indonesia, juga bisa menjaga dan merawat alam kita ini. Mengingat pemanasan global semakin menghantui kita. (MA)

Sumber : Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana BNPB