Kemah Adaptasi Bencana (IDA Camp) #5 Pangandaran baru saja usai, namun dampak dari geliatnya nampak baru saja dimulai. Seperti disampaikan Ketua Marbot Masjid Muda Nuswantara (MMM), Ahmad Fauzan Fathurohman, yang juga merupakan koordinator peserta IDA Camp Pangandaran, kepada Wartawan, Minggu (7/4/24), bahwa para peserta tampak sangat tercerahkan oleh pesan-pesan berbagai narasumber IDA Camp Pangandaran, dan itu tampak dari perubahan perilaku peserta sepulangnya mereka dari kegiatan IDA.
“Kami memantau di grup-grup peserta, mereka sangat puas sekali dengan kegiatan ini. Sebagian malah tampak kecewa karena kemah ini usai, ada yang sampai menitikkan air mata karena harus berpisah dengan keluarga barunya di IDA Camp #5. Banyak diantara peserta Marbot dan Santri merasa ‘terbangunkan’ oleh pesan-pesan yang secara simultan disampaikan oleh para narasumber di giat IDA Camp. Pesan-pesan Adaptasi dan Kerelawanan sepertinya jadi dua pesan yang membuat peserta paling bersemangat.” Tutur Ahmad.
Menurut Ahmad, peserta tampak sangat bersemangat saat salah satu Mentor IDA Camp, Bezie Galih Manggala, menutup kegiatan dengan Orasi Kebangsaan.
“Ada momen saat A Bezie meneriakkan kepada peserta dalam orasinya, ‘dulu, para leluhur kita berjuang melawan penjajah, sambil dengan sukarela mengorbankan tenaga, waktu, harta, bahkan nyawa sekalipun. Sementara sebagian pemuda kita hari ini, saat diminta membuat acara 17 Agustusan saja, kadang malah jawabannya apa?’ Kemudian para peserta serempak menjawab, ‘anggarannya manaaa?’ Lucu sekali.” Seloroh Ahmad menirukan para peserta.

Ahmad menjelaskan, bahwa pesan Adaptasi yang paling utama disampaikan di IDA Camp #5 Pangandaran ini, adalah ajakan untuk kembali memiliki nilai-nilai kerelawanan. Para peserta menyaksikan betul, dengan semangat sukarelawan, saat 5 pillar pentahelix bahu membahu saling bekerjasama untuk menyelesaikan sebuah permasalahan, ternyata masalah ini dapat diselesaikan dengan mudah, tanpa harus selalu terbentur dengan alasan ‘tidak ada anggaran’.
“Mulai dari Sekjend JATMAN, Dr. K.H. Mashudi, hingga Utusan Deputi Kebangsaan Lemhanas RI, Kolonel Pas Sigit Hardjanto, semua menitipkan kepada para pemuda, untuk kembali menjadikan nilai kerelawanan sebagai bagian dari Identitas Kebangsaan.” Ungkap Ahmad.
“Dr. K.H. Mashudi bahkan memberikan arahan di awal kegiatan Pangandaran, bahwa IDA Camp #5 ini harus jadi IDA Camp terakhir yang hanya diselenggarakan di level Jawa Barat, sebab IDA Camp berikutnya harus bisa dibawa ke luar Jawa Barat, bahkan harus diikuti oleh para pemudia hingga level Nasional dan Internasional.” Tutur Ahmad.

“Pak Sekjend bahkan menyampaikan, bahwa IDA Camp ini adalah satu-satunya kegiatan yang betul-betul mengusung semangat keNuswantaraan dan juga kerelawanan, sampai-sampai hal ini memberikan inspirasi kepada JATMAN Pusat, untuk segera mendirikan Lajnah Adaptasi Bencana pada kegiatan Muktamar berikutnya. Ini kemudian memotivasi para peserta, bahwa giat yang dikerjakan oleh sekelompok Pemuda, ternyata dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan para pemimpin kita di Nasional, dan memberikan harapan kepada para pemuda untuk semangat berkreasi dan berkontribusi dengan kegiatan-kegiatan positif yang ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di negeri ini satu per satu, sedikit demi sedikit.” Ungkap Ahmad.
Sementara Itu, Ahmad menjelaskan, setelah secara intensif diberikan materi oleh para ahli tentang teori dan teknik yang perlu dikuasai dalam dunia kebencanaan, para peserta kembali dibuat terinspirasi oleh Kuliah Kebangsaan yang disampaikan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI.
“Kolonel Pas Sigit menyampaikan materi secara memukau, berapi-api dan penuh semangat, tapi juga lembut membangunkan gairah yang ada dalam diri para peserta untuk mengadopsi jiwa kerelawanan demi memperkokoh nilai kebangsaan dan ketahanan nasional.” Ungkap Ahmad.
“Para peserta begitu berseri-seri setelah selesai sesi dengan Pak Sigit, sebagian besar malah meminta berswafoto dan ada yang bahkan minta bajunya ditandatangani oleh Pak Sigit.” Kenang Ahmad.
“Banyak tangis haru muncul dari peserta sepanjang kegiatan IDA, semangat kerelawanab IDA diharapkan mereka dapat menjadi solusi bagi banyak permasalahan Indonesia tercinta.” Pungkasnya.