banjir

Contoh Negara Ini Yuk Dalam Mengatasi Banjir

Saat musim penghujan datang, tak jarang akan terjadi banjir di sejumlah beberapa wilayah di Indonesia khususnya Jakarta. Jakarta ini memang suka banget ya langganan banjir jika musim hujan datang. Sebab itu, perlu adanya penanganan khusus untuk masalah tersebut, yang sampai saat ini masih belum terpecahkan.

Bukan cuma Jakarta aja, kota-kota besar di dunia pun juga pernah mengalami banjir yang bahkan lebih parah yang dialami oleh Jakarta itu sendiri. Tetapi, mereka mengevaluasi dan berhasil dari bebasnya bencana banjir yang datang menyerang kota mereka. Ini bisa kita contoh untuk kedepannya dalam mengatasi masalah banjir yang tak pernah terselesaikan ini. Simak!

  1. Brazil

Negara ini merupakan negara yang penduduknya terbanyak ke-5 di dunia Sobat Disasterizen! Juga, Brazil adalah salah satu negara yang pernah terjadi banjir. Akan tetapi, kota Curitiba, ibu kota negara bagian Parana, Brazil, berhasil menaklukkan banjir dalam beberapa dekade dengan menggunakan sistem yang inovatif dan patut untuk ditiru.

Kota Curitiba ini menggunakan pola pembagunan yang disebut ‘radial segaris-bercabang’ (radial linear-branching pattern), yaitu kombinasi pengaturan zona lahan dan pembangunan transportasi publik. Jadi, berupaya mengalihkan lalu lintas dari pusat kota dan membangun perumahan, pusat pelayanan serta industi dalam lokasi sumbu radial (berpusat menjadi satu). Kota Ciritiba menjadi inspirasi kota-kota lain di negara itu bahkan di dunia! Curitiba berhasil mengatasi masalah banjir dengan mengubah area yang rawan menjadi taman dan menciptakan danau buatan untuk menampung banjir.

  1. Jepang

Lagi-lagi Jepang yang menjadi bahan contoh dalam pengendalian bencana alam yang terjadi. Ibu kota Jepang, yaitu Tokyo ini terdapat saluran air kota, pengendalian banjir, pipa air, dan lain sebagainya. Nah, terowongan Deep Tunnel Tokyo ini didesain dan dibuat untuk mengatasi banjir terutama pada musim hujan dan badai topan menerjang. Deep Tunnel Tokyo ini menjadi tumpuan untuk masyarakat Jepang, Disasterizen!

  1. Malaysia

Negara tetangga kita ini yaitu Malaysia, juga pernah mengalami banjir Disasterizen. Dalam mengatasi masalah banjir ini, Malaysia mempunyai caranya sendiri. Sama dengan hal yang lainnya, membuat proyek pengendalian banjir Malaysia menamainya dengan sebutan Stormwater Management and Road Tunnel (SMART).

Di proyel SMART ini mencakup pembuatan terowongan (kira-kira 9,7 meter), pembuatan kolam penampungan air, dan lain sebagainya. Dari hasil pengamatan  yang dilakukan, penampungan air dan terowongan ini mampu menampung air banjir sebanyak 3 juta meter kubik.

  1. Thailand

Negara selanjutnya adalah Thailand Disasterizen! Negara ini telah berhasil menekan kemacetan dengan pengembangan kereta bawah tanahnya, dan kini mereka telah berhasil mengendalikan bencana banjir yang menimpa negara tersebut. Thailand mempunyai sistem yang disebut dengan ‘pipi monyet’.

Pipi monyet ini adalah sistem penampungan yang dimiliki oleh negara Thailnd. Pipi monyet ini terdiri dari 21 wadah penampungan air hujan. Penampungan ini juga dapat menampung air hujan lebih dari 30 juta kubik. Kemudian, saat musim menyerang, air ini bisa digunakan lho!

Nama ‘Pipi Monyet’ ini terinspirasi dari monyet yang biasanya makan berlebih. Nah, kelebihan makanan ini disimpan di pipinya, sehingga pipinya mengembung. Saat ia merasa lapar, ia akan memakan yang ada di pipinya tersebut. Menakjubkan!

  1. Belanda

Belanda emang terkenal dengan daratan rendah yang bisa kapan saja tenggelam. Tapi mereka mempunyai caranya tersendiri dalam mengatasi itu. Caranya mereka membangun bendungan dan tanggul dengan sistem buka tutup yang kompleks. Satu hal lagi, mereka juga menggunakan pompa sistem hidrolik dengan kincir angin untuk mengerigkan air laut.

Wah, bukan main-main lagi ya Disasterizen! Beberapa negara ini juga mengalami hal yang sama dengan kita. Yang membedakannya adalah mereka mampu mengatasinya dengan cara mereka sendiri. Ini patut kita contoh untuk mengatasi banjir yang terus-menerus menghantui kita. (MA)

Sumber : Merdeka.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *