Cerita Rakyat Indonesia Berbasis Mitigasi Bencana

Indonesia sangat kaya akan budaya dan adat istiadat, sehingga tak jarang setiap daerah memiliki sebuah cerita rakyat atau biasa disebut dengan legenda. Tapi, apakah Sobat Disasterizen tahu kalau ternyata cerita rakyat bisa membangun kesadaran masyarakat akan ancaman bencana.

Berikut ini beberapa cerita rakyat atau legenda yang berbasis pengurangan risiko bencana, simak!

  • Smong (Simeulue)

Masyarakat Simeulue memiliki cerita rakyat yang secara turun temurun untuk menyampaikan sebuah peringatan tsunami kepada generasi berikutnya. Cerita rakyat tersebut berjudul smong.

Kata smong berasal dari bahasa Devayan, artinya hempasan gelombang. Gempabumi dan tsunami pada saat 1907 lalu, merupakan sejarah kelam kebencanaan dalam kehidupan masyarakat Simeulue. Kejadian kelam saat itulah yang dituangkan ke dalam kisah smong yang dituturkan secara lisan pada anak-anak sejak dini. Seperti apa? Klik di sini!

  • Tagari Lonjo (Sulawesi)

Sama halnya dengan cerita smong. Cerita Tagari Lonjo ini juga berkaitan dengan bencana alam, yaitu likuifaksi. Menurut cerita dari masyarakat Baloroa dan sekitarnya, Tagari berarti daerah, sedangkan Na’Lonjo yang berasal dari Bahasa Kaili memiliki arti tertanam atau daerah yang berawa.

Ingin tahu kisahnya seperti apa? Baca di sini!

  • Bukit Umanyar (Bali)

Pulau Dewata (Bali) juga memiliki cerita rakyat berbasis mitigasi bencana. Bali diguncang gempa bumi tahun 1976 berkekuatan 6,5 magnitudo, sekitar 5 kilometer di sebelah selatan pesisir Laut Bali. Peristiwa ini terekam dalam cerita rakyat yang beredar di Bali Utara, yang mengisahkan bagaimana Bukit Umanyar konon awalnya tidak berada di dekat laut.

Cerita tersebut bercerita dahulu kala bukit itu berjalan menuju laut. Sampai akhirnya seorang pemelihara bebek terhentak dan berteriak, ‘Bukit Umanyar berjalan menuju laut!’.

  • Nyi Roro Kidul (Jawa)

Mungkin, sudah tidak asing lagi di telinga Disasterizen perihal cerita rakyat Nyi Roro Kidul. Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Eko Yulianto, perihal cerita Nyi Roro Kidul.

Eko menjelaskan kalau cerita Nyi Roro Kidul diyakini adalah arti yang bukan sebenarnya terjadi, melainkan pantai Selatan Jawa pernah terjadi gelombang besar atau tsunami, yang mana saat ini tengah heboh. Disimpulkan, cerita Nyi Roro Kidul ternyata adalah tsunami purba. Dari cerita ini kita bisa berkaca bahwa tsunami sudah ada sejak dahulu dan akan berulang. Maka dari itu, perlu adanya upaya mitigasi bencana dimana-pun dan kapan-pun.

Itu dia beberapa cerita rakyat yang berbasis mitigasi bencana di Indonesia. Bukan hanya itu, di negara lain pun juga memilikinya, namun dikemas dengan yang berbeda. Salah satunya adalah cerita dari negeri sakura, yaitu Inamura No Hi. Semoga dengan adanya cerita tersebut, semakin banyak masyarakat yang sadar akan ancaman bencana alam, ya!

Sumber : Kumparan.com