Sains Bencana

Sobat Disasterizen, ternyata sudah sejak tahun 1976 sejarawan sudah memperingatkan soal pandemi dari mutasi virus influenza lho. Sejarawan tersebut bernama William McNeill dari Universitas Chicago. William McNeill telah menulis sebuah buku yang berjudul Plagues and Peoples pada 1976. Banyak pembaca saat ini menemukan buku tersebut adalah ramalan yang mengerikan untuk masa mendatang. McNeil mengatakan dalam bukunya, bahwa sejak […]

Pada sadar tidak, setiap kali ada wabah atau pandemi, pasti ada saja yang disangkut pautkan dengan teori konspirasi. Ya nggak? Misalnya saja saat terjadi penyakit HIV, ada sebuah teori yang mengatakan kalau HIV diciptakan dan disebarkan ke seluruh dunia dengan sengaja oleh suatu kelompok atau organisasi rahasia. Nah, saat virus corona terdeteksi pertama kali pada Desember 2019 lalu. Virus corona juga

Virus corona akan menyebar jika kita tidak mencegah penyebarannya. Nah, salah satu cara untuk menangkal virus corona (Covid-19) menyebar adalah dengan cara menyemprotkan disinfektan pada benda-benda yang sering kita pegang. Misalnya saja gagang pintu, sofa, dan benda mati lainnya. Baca juga : CEGAH DBD INGAT 3M PLUS Tapi apa sih disinfektan itu? Disinfektan adalah cairan yang digunakan untuk mencegah terjadinya

Penyebaran virus corona ini begitu cepat, membuat berbagai negara seperti Amerika dan Italia menyalip Cina dalam jumlah kasus positifnya. Hal ini disebabkan tidak adanya physical distancing di negara tersebut, Sob. Selain itu, gejala yang dirasakan dari penderita virus corona sama seperti penyakit flu pada umumnya. Nah, dari gejala tersebutlah sebagian orang di penjuru dunia pasti merasakan khawatir dan cemas terhadap virus corona.

Dahulu, sebelum virus Covid-19 menyerang Indonesia, khususnya Jakarta. Tingkat polusi udara di Jakarta sangat tinggi, bahkan menjadi peringkat kedua terburuk di dunia menurut AQI (air quality index). Tapi tingkat polusi udara itu pun menurun, ketika Covid-19 menyerang. Bahkan bukan cuma di Jakarta saja, ini terjadi di beberapa negara di belahan dunia lho! Selain menurunkan polusi udara

Keadaan panik, di saat keadaan seperti ini memang hal yang wajar. Tapi, jangan sampai kepanikan tersebut terus berlanjut hingga menyebabkan kamu jatuh sakit ya Sob. Agar Sobat Disasterizen tidak parnoan lagi nih tentang Covid-19, sekarang kamu bisa cek risikonya secara online lho. Jadi, tidak perlu lagi deh rumah sakit dan tetap berada #dirumahaja. Berikut ini adalah beberapa aplikasi yang

Ada kabar baik hari ini untuk kamu, Sobat Disasterizen! Bagi kamu pengguna smartphone berbasis Android, ada sebuah aplikasi yang bisa melacak penyebaran COVID-19. Aplikasi tersebut bernama PeduliLindungi. PeduliLindungi adalah sebuah aplikasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dikembangkan untuk meredam penyebaran coronavirus di Indonesia. Aplikasi ini melindungi kamu, keluarga, dan orang terdekat lainnya, dengan mengandalkan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data

Virus Corona saat ini sedang banyak dibicarakan dan diwaspadai  oleh semua orang di belahan dunia ini, termasuk Indonesia. Saat ditemui oleh SiagaBencana.com di Gedung Graha BNPB, Jakarta (31/1/2020), Kementerian Kesehatan mengungkap data terkait jumlah warga yang diperiksa karena diduga terjangkit virus corona. Kepala Subdirektorat Penyakit Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan, Endang Budi Hastuti mengatakan, sampai 30

Sob, saat ini dunia sedang dihebohkan dengan virus Corona. Virus ini pertama kali tersebar di wilayah Wuhan, Cina. Namun, kini penambahan jumlah korban kian meningkat bahkan sampai ke luar wilayah Wuhan dan negara lainnya. Tapi virus Corona atau Coronavirus seperti apa sih? Corona atau Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai

Siapapun bisa melakukan berbagai macam cara untuk mengatasi banjir, salah satunya start-up dari Bandung ini! Tech Prom Lab menciptakan paving block yang mampu meresap air dan menyalurkannya ke dalam tanah. Paving block ini bernama PoreBlock. “Dengan inovasi PoreBlock, harapannya air dapat tetap masuk ke dalam tanah, tanah ternutrisi,” ujar Manager dan Marketing Brand Tech Prom Lab, Derina Maulana (4/1/20), yang dilansir dari Liputan6.com. PoreBlock ini memiliki bentuk berpori dan