Perubahan iklim memiliki sejarah lho Disasterizen! Perubahan iklim yang terjadi di masa lalu bisa dideteksi dengan bukti arkeologi (ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia masa lalu) atau melalui sejarah lisan. Catatan perubahan yang terjadi telah direkam dalam berbagai media di alam seperti pada batu-batuan, pepohonan, terumbu karang, lapisan es, dan lain-lain.
Perubahan iklim yang terjadi dan terekam tersebut bisa direkonstruksi ulang untuk mengetahui pola perubahan yang telah terjadi pada saat itu. Biasanya, teknik yang dipakai adalah dengan melihat kandungan isotop (atom yang memiliki nomor atom yang sama, namun mempunyai massa atom yang berbeda).
Nah, Disasterizen pasti sudah kepo banget kan apa saja catatan sejarah dari perubahan iklim yang terjadi? Simak nih!
- Gletser
Gletser ini yang dianggap paling sensitif dengan perubahan iklim. Ukuran gletser ini bisa ditentukan dari pembentukan salju dan melelehnya salju. Dengan naiknya suhu udara, gletser ini akan berkurang kecuali endapan salju bertambah untuk menutupi berkurangnya gletser akibat meningkatnya gletser yang meleleh.
- Tanaman (Vegetasi)
Perubahan iklim yang drastis, cepat, dan besar akan menyebabkan kerusakan pada tanaman. Tanaman akan mati dengan cepat sehingga pada kondisi tertentu, lahan bisa jadi gundul nih! Nah, akibat pelepasan CO2 ke atmosfer menjadi tinggi dan terjadilah perubahan iklim.
- Dendrochronology
Dendrochronology adalah analisis pola pertumbuhan lingkaran batang pohon yang menentukan perubahan iklim pada masa lampau. Dengan ini menunjukkan, kalau lingkaran batang yang besar dan tebal menunjukkan pertumbuhannya subur dan cukup air. Sebaliknya, jika lingkaran batang pohon yang kecil dan tipis menunjukkan periode curah hujan rendah sehingga kondisi tersebut kurang bagus untuk pertumbuhan.
- Terumbu Karang
Apabila iklim cenderung basah atau banyak hujan, maka air muka laut akan terasa lebih tawar dan memiliki kandungan oksigen yang tinggi, begitupun sebaliknya. Selain itu, perubahan suhu muka laut juga dapat mempengaruhi nih pertumbuhan terumbu karang. Kok bisa? Ya bisa! Dari perubahan yang mendadak atau suhu di luar batas ambang normal itulah yang mengakibatkan terumbu karang dapat mengalami proses pemutihan (bleaching). (MA)
Sumber : Buku Modul Perubahan Iklim BMKG