Cara Selamat Dari Si Jago Merah

Cara Selamat Dari Si Jago Merah

Apakah diantara Sobat Disasterizen ada yang tinggal di Jakarta? Ibu kota Indonesia yang akan menjadi mantan ini sering banget terjadi kebakaran. Bener kan? Ada berbagai macam penyebab yang ditimbulkan dari terjadinya kebakaran di Jakarta, contohnya saja konsleting listrik, meledaknya tabung gas, kelalaian dalam memasak, dan masih banyak lagi deh pokoknya.

Untuk mengatasi itu semua, BPBD DKI Jakarta mengajak kita nih masyarakat Jakarta ikut berperan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana. Oleh sebab itu, begitu pentingnya kita sebagai masyarakat Jakarta untuk tahu apa yang harus dilakukan. Bagaimana caranye tuh? Baca aje di bawah ini nyok!

Perhatikan Hal Berikut!

  • Masyarakat diwajibkan memiliki alat pemadam api ringan (APAR), apalagi jika kamu melakukan kegiatan usaha yang berpotensi kebakaran. Sebab, namanya bencana bisa datang kapan saja ya. Untuk mengantisipasinya, minimal kamu memiliki alat pemadam api ringan ini. APAR ini harus ditempatkan di tempat-tempat yang memenuhi syarat, seperti setidaknya jarak 20 meter. di tempat yang mudah di jangkau dan dilihat, pada jalur keluar arah refleks pelarian, memperlihatkan suhu sekitarnya, tidak terkunci, memperhatikan jenis dan sifat bahan yang dapat terbakar, dan lain sebagainya. APAR juga ada beberapa macam, yakni :1. Dry Chemical Powder / Serbuk Kimia kering
    2. Carbon Dioxide / Co2
    3. Foam AFFF / Cairan Busa
    4. Hallon Free / Pengganti Hallon
  • Selain itu, tabung gas berada di dekat sirkulasi udara yang baik.
  • Jangan lupa klem (jepit) yang erat di kedua ujung selang gas, regolator tidak bocor dan bau, serta selang tidak tertindih atau tertekuk.
  • Ini juga penting untuk tidak menggunakan kompor minyak dengan kompor gas bersamaan dan berdekatan.
  • Selain itu merapikan instalasi listrik karena kebakaran biasanya disebabkan oleh arus pendek listrik, atau stecker tidak menumpuk, tidak ada stop kontak yang longgar, dan tidak ada kabel yang rusak akibat panas atau digigit tikus.
  • Untuk tidak bermain-main dengan benda yang memicu api dan menyimpan cairan yang mudah terbakar, itu penting! Seperti bensin, solar, minyak tanah di tempat aman. Serta, menjauhkan benda-benda padat seperti kertas, kayu, plastik, karet, busa dari sumber api.
  • Menyimpan nomor penting (pemadam kebakaran, polisi dan ambulans).
  • Yang terakhir adalah tempel sticker ‘Waspada Kebakaran’.

Selain melakukan hal itu semua, kamu bisa melakukan latihan evakuasi kebakaran ini bersama dengan orang sekitarmu. Contohnya seperti di bawah ini!

Baca juga : WAJAH BARU DARI GENG EWS

Latihan Evakuasi Kebakaran Di Dalam Sekolah

  1. Petugas membunyikan tanda peringatan dini untuk evakuasi, seperti lonceng/sirine/bel panjang menerus dan cepat, atau alat bunyi lain yang telah disepakati sebelumnya.
  2. Seluruh peserta latihan keluar dengan cara merangkak dan upayakan untuk menutup mulut. Berlatih menajamkan intuisi (kata hati) untuk mencari jalan keluar dengan mata tertutup.
  3. Jika jalan keluar harus melewati api, tutup kepala dan badan dengan kain/selimut basah.
  4. Balut tangan saat memegang pegangan pintu yang kemungkinan panas akibat terbakar, atau keluar lewat jendela. Jika pegangan pintu tidak panas, buka perlahan dan lihatlah apakah jalan terblokir oleh asap/api. Apabila terblokir, keluarlah melalui jendela. Jika tidak, segera tutup pintu dari belakang untuk menghambat api menyambar keluar.
  5. Jika ada asap, merunduklah karena udara bersih berada di bawah.
  6. Setelah keluar rumah, segera minta bantuan dan telpon pemadam kebakaran.
  7. Berlatih untuk berhenti, menjatuhkan diri ke lantai, serta menggulingkan badan di lantai jika pakaian kita terbakar. Jangan malah berlari ya!
  8. Petugas membunyikan peluit panjang/tanda bunyi lain yang menandakan latihan berakhir.
  9. Lakukan evaluasi setelah latihan selesai dilakukan, untuk mengetahui tindakan apa yang masih perlu diperbaiki.

Selain kebakaran sering terjadi di rumah, bisa juga terjadi di gedung bertingkat, kaya gedung perkantoran, hotel atau pusat keramaian (mall). Makanya perlu adanya latihan dalam evakuasi, seperti di bawah ini!

Latihan Evakuasi Kebakaran Di Gedung Bertingkat

  1. Sama dengan latihan evakuasi di rumah, hal pertama adalah petugas membunyikan peluit/ alat bunyi lain, yang menandakan dimulainya latihan.
  2. Saat mendengar alarm kebakaran/tanda peringatan dini untuk evakuasi, seluruh peserta melakukan evakuasi (keluar gedung) atau menuju tempat berhimpun sementara (assembly area).
  3. Jika sumber api berada di sekitar kita, usahakan memadamkan api sebisa mungkin menggunakan alat pemadam api yang tersedia.
  4. Jangan menyentuh kabel listrik karena berbahaya.
  5. Tinggalkan barang-barang yang bisa menyulitkan proses penyelamatan diri.
  6. Jangan gunakan elevator (lift), tetapi gunakan tangga darurat.
  7. Gunakan masker dan ikuti instruksi pihak berwenang dan berkompeten.
  8. Saat terjadi kebakaran, floor warden (petugas) akan memberikan petunjuk evakuasi. Ikuti petunjuk tersebut.
  9. Jika memungkinkan, tutuplah semua kaca dan pintu untuk menghambat meluasnya kebakaran.
  10. Apabila berada di lantai dasar, segera keluar dari gedung mengikuti petunjuk atau jalur evakuasi. Berjalanlah cepat, namun jangan berlari karena berisiko jatuh.
  11. Apabila berada di lantai tinggi, usahakan naik ke atap gedung menggunakan tangga darurat agar tidak sesak nafas karena asap.
  12. Menuruni tangga dengan cara berjalan berturut-turut sesuai lebar tangga.
  13. Dalam kondisi ramai, hati-hati dalam bergerak sehingga tidak menimbulkan kepanikan yang mengakibatkan korban.
  14. Jika memungkinkan, bantulah orang disabilitas, wanita hamil, anak-anak, atau mereka yang membutuhkan bantuan.
  15. Apabila menggunakan sepatu hak tinggi, lepas agar tidak menyulitkan langkah, dan bagi wanita yang mengenakan stoking, lepas segera karena membahayakan.
  16. Bila pandangan tertutup asap, berjalanlah dengan merayap pada lantai, dinding, atau tangga, dan bernapaslah secara pendek.
  17. Jangan memutuskan untuk berbalik arah, karena bisa bertabrakan dengan penghuni gedung lain, serta menghambat evakuasi.
  18. Kepanikan bisa membuat seseorang tidak menyadari jika anggota tubuhnya terluka. Saling melihat kondisi satu sama lain adalah pilihan yang baik untuk saling menyelamatkan.
  19. Hindari bersentuhan dengan kabel atau sumber listrik.
  20. Tetaplah menuju tempat berhimpun sementara (assembly area) dan beri kabar pada keluarga jika memungkinkan.
  21. Ketika proses evakuasi berlangsung malam hari, gunakan senter untuk mencegah tersandung dan jatuh.
  22. Kesalahan informasi bisa membahayakan. Jadi, pastikan dengarkan informasi dari sumber terpercaya (pihak berwenang) saat berada di titik kumpul.
  23. Pengelola (manajemen) gedung memastikan apakah ada di antara penghuni gedung yang mungkin terperangkap di dalam dan perlu pertolongan segera. Kepastian tersebut dapat diperoleh setelah dilakukan pengecekan terhadap seluruh penghuni yang selamat dan berada di tempat berhimpun tersebut.
  24. Petugas membunyikan peluit panjang/tanda bunyi lain yang menandakan latihan berakhir
  25. Tim penggendali latihan menyatakan latihan selesai dilaksanakan masyarakat dan tim evaluator memberitahukan hasil evaluasi, termasuk memberikan masukan bagian persiapan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

Nah, sudah tahukan kalian harus melakukan apa jika sewaktu-waktu ancaman kebakaran ini bisa terjadi. Tidak perlu panik lagi, dan lakukan hal-hal seperti di atas itu ya! (MA)

Sumber : BPBD DKI Jakarta & Buku Pedoman Latihan Kesiapsiagaan BNPB

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *