likuifaksi

Cara Menyelamatkan Diri dari Likuifaksi

Kamu sudah mengenal likuifaksi itu apa? Kalau belum baca dulu yang satu ini, sebelum membahas lebih jauh lagi. Fenomena likuifaksi di Indonesia menjadi hal yang ditakuti oleh sebagian orang, dikarenakan bukan hanya menghancurkan tetapi juga dapat menenggelamkan bagunan.

Dalam menghadapi risiko dari terjadinya likuifaksi, Prof. Dr. Budi Soesilo Supandji, Pakar Geoteknik dan Manajemen Konstruksi Universitas Indonesia mengatakan, Indonesia harus bercermin dari Jepang. Seperti yang sudah kita tahu, kalau negeri sakura ini menjadi panutan dalam menghadapi bencana alam, yang mana mereka juga sering mengalami gempabumi.

Prof. Dr. Budi Soesilo Supandji berkata kalau manusia tidak bisa menghindari sesar tetapi bisa melakukan perbaikan tanah dalam mengurangi risiko likuifaksi dengan cara dynamic compaction dan vibroflotation. Kedua cara ini pernah dilakukan Jepang, lho!

Dynamic compaction adalah metode dengan pemadatan tanah yang dilakukan dengan menjatuhkan beban berat berulang kali dengan jangka waktu yang teratur. Metode ini sebenarnya pertama kali digunakan oleh Jerman pada pertengahan 1930. Metode ini cocok jika diterapkan pada daerah rentan akan likuifaksi yang akan dibangun untuk pemukiman.

Hal lainnya adalah vibroflotation yang merupakan teknik untuk salah satu cara untuk memperbaiki sifat fisik suatu bahan yang bertujuan untuk mempermudah penggunaan dan pemanfaatannya, sehingga terjadi peningkatan efisiensi nilai bahan yang digunakan dari lapisan tebal endapan tanah.

Teknik ini dilakukan menggunakan alat probe electric atau sistem hidrolik (teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran) untuk tanah dengan kedalaman di atas 15 meter. Menurut Prof. Dr. Budi Soesilo Supandji, Indonesia sudah menerapkan untuk pembangunan besar, seperti pelabuhan, sebab pelabuhan berpotensi likuifaksi. Sangat disayangkan ada kendala dalam menerapkan teknik ini untuk di pemukiman, karena masyarakat yang sudah menetap lebih dahulu.

Sebab itulah, selain menemukan metode dalam menghadapi likuifaksi, perlu adanya pendekatan sosial untuk masyakarat agar lebih yakin, paham dan mau akan bersiap siaga akan bahaya likuifaksi khususnya bagi mereka yang tinggal berada di tanah rentan akan terjadinya likuifaksi.

Sumber : Kompas.com