Sadarkah kamu kalau belakangan ini Indonesia kerap kali dilanda gempabumi. Salah sataunya adalah gempabumi di Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022. Gempabumi tersebut salah satunya disebabkan oleh sesar yang banyak tersebar.
Sebelum bahas lebih lanjut, sesar atau disebut patahan secara geologi adalah bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif satu blok terhadap blok batuan lainnya. Secara umum, sesar dapat terbentuk akibat adanya gaya pada batuan (dapat berupa gaya yang menekan, gaya yang menarik, maupun kombinasi keduanya) sehingga batuan tidak mampu lagi menahan gaya tersebut.
Baca juga : FLASHBACK DERETAN GEMPA CIANJUR
Perlu diketahui, saat ini ada tujuh sesar yang dideteksi aktif di Jawa Barat dan menyebabkan gempabumi dahsyat. Apa saja? Keep scrolling!
- Sesar Lembang
Salah satu sesar yang pertama kali ramai dibicarakan oleh masyarakat akibat gempa Cianjur adalah Sesar Lembang. Letaknya ada di utara Kota Bandung dengan panjang sekitar 30 km dari Cimahi, Lembang hingga Kota Bandung. Sesar yang satu ini dibagi menjadi dua segmen, yaitu barat dan timur.
Jika melihat sejarahnya, ada dua gempa besar di Sesar Lembang, yaitu pada abad ke-60 SM dan Abad ke-15. Gempabumi kecil juga pernah terjadi di Bandung pada 2011, 2017, dan 2021.
- Sesar Baribis
Sesar Baribis diketahui sebagai sesar utama di utara Jawa Barat. Hal ini dikarenakan Sesar Baribis membentang sepanjang kurang lebih 100 kilometer dari Majalengka, Kuningan, Subang Selatan hingga Purwakarta. Sepanjang sejarah, Sesar Baribis pernah memicu gempabumi di Jakarta pada tahun 1780, di Karawang pada 1862, dan di Majalengka pada 1990.
- Sesar Citarik
Perlu diketahui, sesar selanjutnya ini memanjang dari lurusan sungai Citarik yang membelah Jawa Barat di bagian barat. Sesar tersebut bernama Sesar Citarik. Dimulai dari Pelabuhan Ratu, antara Gunung Salak – Pangrango, Bogor, Jonggol, hingga ke Bekasi dilalui Sesar Citarik.
Sebagai tambahan informasi, ternyata panjang sesar terus menerus sampai di Samudra Hindia atau di Laut Selatan. Salah satu gempa yang diakibatkan sesar ini adalah gempa di Sukabumi pada 2019.
- Sesar Cimandiri
Sesar yang paling tua jika dilihat dari umur kapur dan juga disebut sebagai penyebab gempa Cianjur adalah Sesar Cimandiri. Sesar ini memiliki jalur yang berjalan dari arah timur laut menuju barat daya dari Teluk Pelabuhan Ratu, Lembah Cimandiri, Cipatat-Rajamandala, Gunung Tangkuban Perahu-Burangrang, hingga ke Subang. Jenis sesar ini adalah mendatar hingga oblique (miring).
Sesar Cimandiri ini aktif memicu gempa di Padalarang pada 1910, Cianjur pada 1844 dan 1982 hingga di tahun 2020 di Sukabumi.
- Sesar Cipamingkis
Selanjutnya ada Sesar Cipamingkis yang berada di timur Seukabumi dan masih di barat Cianjur. Sesar Cipamingkis sempat memicu puluhan gempabumi pada 2018, meskipun kekuatannya kecil,
- Sesar Cugenang
Sebuah sesar yang ada Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur ini diduga jadi penyebab gempa Cianjur pada 21 November 2022 kemarin. Sesar Cugenang memiliki panjang kurang lebih sembilan kilometer, dengan sisi kanan dan kiri yang berbahaya hingga 500 meter.
Sembilan desa yang dilalui Sesar Cugenang diharapkan segera direlokasi oleh Pemerintah Daerah Cianjur. Desa-desa tersebut yang dilintasi jalur sesar adalah Desa Ciherang, Ciputri, Cibeureum, Nyalindung, Mangunkerta, Sarampad, Benjot, Cibulakan, dan Nagra.
- Sesar Garsela
Garsela atau Sesar Garut Selatan adalah sesar aktif yang memanjang dari selatan Garut hingga ke Selatan Bandung. Memiliki panjang yang cukup fantastis hingga 42 kilometer yang terbagi dalam dua segmen. Kedua segmen tersebut aalah Rakutai dan Kencana yang sama-sama aktif. Sesar ini memiliki sejarah kegempaan, yaitu telah terjadi gempabumi pada tahun 2015 di Kamojang dan 2017 di Garut. (MA)