Seiring pandemi COVID-19 yang terjadi, generasi muda sebagai harapan suatu bangsa juga punya peran penting. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan oleh generasi muda. Misalnya saja yang dilakukan oleh kawan-kawan di bawah ini. Mau tahu seperti apa? Check it out!
Rabu (28/10), pada webinar yang bertajuk “Aku, Kamu, Kita Semua Bisa apa? Peran Anak Muda di Masa Pandemi COVID-19” diselenggarakan oleh Skala, Ragil Cahya Ningrum, mahasiswa Universitas Tadulako bercerita tentang kegiatan sehari-harinya di masa pandemi COVID-19. Ia bercerita bahwa sejak awal pandemi, ia mengerjakan skripsi dan menjadi seorang relawan. Beberapa kegiatan kerelawanan yang dilakukan adalah membahas topik bencana di Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong, yaitu tentang bagaimana adaptasi pasca bencana alam.
Ragil mengikuti dua organisasi, yakni KIAS dan STUTARU. KIAS.ID adalah organisasi yang bertujuan untuk memberikan jasa dan edukasi terkait dengan persampahan kepada masyarakat. ia fokus pada bidang persampahan dengan memberikan edukasi mengenai sampah yang menumpuk dan dampaknya seperti apa kepada masyarakat luas.
Sementara organisasi yang lainnya adalah STUTARU yang bertujuan untuk mengedukasi kebencanaan, pembuatan peta kawasan rawan bencana, pemasangan titik kumpul, pemasangan plang sesar palu koro dan penanaman pohon.
Semantara itu, Dandi Prasetya (Desk Relawan) bercerita selama pandemi yaitu menjadi Satgas relawan non medis. Beda halnya dengan Okta Yudhi (Pendiri Lumbung Farm). Lumbung Farm adalah suatu kegiatan bisnis yang berdasarkan pada karena keprihatinan Okta saat kondisi COVID-19. Okta bercerita bahwa Lumbung Farm awalnya dibangun karena ia bingung karyawan restoran dan digitalnya mau dialihkan kemana. Hingga akhirnya ia mengalihkannya ke Lumbung Farm. Dari Lumbung Farm ini juga ia bisa menambah lapangan kerjaan untuk orang lain.
Okta juga membuat gerakan sosial baru namanya Jumat Berkah KBKB (keluarga besar kecil berbagi). Orang lain juga bisa menyumbangkan nasi box dengan jumlah yang tak ditentukan. Nasi box tersebut nantinya akan dibagikan ke panti asuhan, jalanan, dan lain sebagainya.
Lilik Kurniawan selaku Deputi Bidang Pencegahan BNPB, juga turut bercerita bahwa banyak anak muda yang memliliki inisiatif yang luar biasa. Minggu kemaren ia berada di Garut dan menjumpai anak-anak muda disaat melakukan ekspedisi tsunami disana tahun 2019. Ia kira semua akan kembali lagi ke sediakala, ternyata anak-anak muda tersebut telah mengembangkan sistem peringatan dini yang mudah dilakukan dan mudah dipahami oleh masyarakat.
Dapat disimpulkan, bahwa peran anak muda di saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini sangat berarti dalam berbagai hal, termasuk pencegahan risiko bencana alam. Di saat COVID-19 ini waktunya mencari solusi menjadi lebih baik lagi. Yuk tetap produktif! (MA)