Pengertian Tsunami
Hallo Sobat Disasterizen!
Siapa disini yang pernah ingat dengan bencana tsunami Aceh yang terjadi tahun 2004, atau bencana Tsunami di Palu yang baru-baru ini terjadi. Kedua bencana tersebut menewaskan ribuan orang. Bencana tsunami sendiri menjadi momok yang menakutkan bagi warga Indonesia, khususnya di daerah pesisir pantai. Lalu, apa bencana tsunami tersebut?
Tsunami berasal dari bahasa Japan, yang berarti “Tsu” artinya pelabuhan dan “Nami” artinya gelombang. Nama ini diperkirakan berasal dari para nelayan Japan. Lalu, mengapa bencana tsunami bisa terjadi?
Bencana tsunami terjadi akibat dari adanya aktivitas gempa di bawah laut, longsor bawah laut, aktivitas gunung merapi bawah laut, jatuhnya material-material besar menuju laut dan jatuhnya mateor. Aktivitas itulah yang menyebabkan terjadinya gelombang besar di laut dan menuju ke pantai. Gelombang tersebut bisa mencapai kecepatan 600-900 km/jam. Umumnya gelombang ini tidak begitu besar ketika berada di laut lepas hanya memiliki amplitude sebesar 30-60 cm. Namun akan semakin membesar dan cepat ketika menuju laut dangkal sampai kepinggir pantai.
Bencana tsunami yang terjadi umumnya disebabkan karena aktivitas gempa bawah laut atau gempa tektonik dengan kekuatan 7.0 Manitudo atau lebih. Salah satu bencana tsunami yang disebabkan karena aktivitas gempa bawah laut adalah tsunami Aceh dan Palu.
Cara mendeteksi tsunami yang diakibatkan oleh gempa bawah laut atau gempa tektonik ini sebenarnya cukup mudah. Pertama, deteksi gempa, yaitu ketika kamu merasakan gempa dengan kekuatan yang cukup besar. Kedua, setelah gempa terjadi, maka air laut tiba-tiba surut. Ketika terjadi ciri-ciri seperti itu, mulailah mengevakuasi diri. (HF)
Sumber: ITIC.IOC-UNESCO.ORG