Sebulanan ini Indonesia sering dilanda oleh beberapa peristiwa bencana alam, seperti kebakaran hutan dan gempabum. Meskipun memang seharusnya kita sudah tidak kaget lagi. Saking banyaknya, SiagaBencana.com akan rangkum untuk kamu yang telah dipaparkan oleh BNPB per September 2019 di Ruang Serbaguna Sutopo Purwo Nugroho, Jakarta (2/10).
Cuaca
Belakangan ini cuaca di negara kita memang sangat terik. Nah dalam seminggu kedepan yang dikatakan oleh Indra Gustari, Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat akan mengunjungi wilayah Indonesia bagian utara, Sob. Wih akhirnya! Cuaca hujan di bulan September ini umumnya memang masih di bawah normal hingga normal, jadi harus masih bersabar ya. Tapi perlu diwaspadai, curah hujan tinggi sepanjang Oktober akan terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Papua. Meskipun di pulau Jawa masih belum, dan nanti dimulai bulan November. Potensi gelombang tinggi (2,5-4,0 m) cenderung di perairan Indonesia bagian timur dan Samudera Hindia.
Gempabumi
Daryono, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, mengatakan gempabumi yang terjadi di Ambon sampai 2 Oktober 2019, tercatat sebanyak 887 kali gempa susulan, lho. Serta dirasakan sebanyak 94 kali gempa susulan, dari banyaknya gempa susulan ini menunjukkan karakteristik batuan rapuh. Perlu kamu ketahui, sumber gempa Ambon pada Kamis (26/9) lalu ini adalah jalur sesar mendatar Kawa.
Dalam sistem peringatan dini BMKG di Ambon, Seram, dan Buru ini ada 7 sensor gempabumi, 7 sistem penerima informasi gempa dan peringatan dini tsunami yang tersedia di Kantor BMKG dan BPBD, satu sirine tsunami di Kota Ambon.
Baca juga : KISAH LUMATAN TSUNAMI DI TIGA NEGERI
Gunung Api
Perlu kamu ketahui Disasterizen, Devy Kamil Syahbana, Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api memaparkan, ada 127 gunung api aktif di Indonesia. Tapi tidak ada gunung api pada level IV (awas) di bulan September ini. Namun pada level III (Siaga) ada 4 gunungapi, dan 18 gunung api di level II, serta terakhir di level I ada 47 gunung api.
Tanah Longsor
Devy Kamil Syahbana pun menambahkan, kejadian gerakan tanah/longsor pada Bulan September 2019, di Indonesia bagian barat terjadi dalam skala kecil (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jawa Tengah, dan Maluku). Beberapa kejadian gerakan tanah ini adalah akibat ulah manusia, karena penambangan rakyat. Serta, beberapa longsor kecil, disebabkan gempabumi Ambon. Kejadian gerakan tanah pada bulan September sangat berkurang karena umumnya masih musim kemarau.
Potensi terjadi gerakan tanah pada bulan Oktober 2019, masih relatif kecil. Hal ini karena masih di musim kemarau. Potensi terjadi gerakan tanah/longsor berskala kecil–besar antara lain di Aceh, sebagian Sumatera Utara, Sumatera Barat, Papua dan Papua Barat. Sedangkan skala kecil–menengah berpotensi di Jawa, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah.
Jadi kalau SiagaBencana.com simpulkan yang dipaparkan Agus Wibowo, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB di Ruang Serbaguna Sutopo Purwo Nugroho (2/10), peristiwa bencana yang terjadi sepanjang Januari hingga September 2019 telah terjadi 2.829 kejadian bencana yang menyebabkan 464 orang meninggal dan hilang, 1.826 orang luka-luka, 5.075.783 orang mengungsi & terdampak, 39.879 unit rumah rusak (7.937 rusak berat, 6.780 rusak sedang, 25.162 rusak ringan), dan 1.539 fasilitas umum rusak.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, kejadian bencana meningkat sekitar 10,5 %. Bencana tahun lalu periode Januari-September 2018 ini 2.561. Namun dibandingkan dengan tahun lalu, korban dari bencana itu menurun Disasterizen. Ini menandakan Indonesia sudah makin tangguh dalam menghadapi bencana.
Lebih dari 98% bencana yang terjadi merupakan bencana hidrometeorologi (bencana alam). Bulan September ini bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang cukup banyak dilaporkan terjadi di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Bencana yang paling banyak menyebabkan korban jiwa pada bulan September ini adalah bencana gempa bumi di Maluku tanggal 26 September 2019.
Nah, seperti itu kejadian yang SiagaBencana.com ulas untuk kamu. Ini sebagai pengingat kita, bahwa bencana bisa terjadi kapan saja dan tidak bisa diprediksi Sob. Jangan lupa untuk terus siaga ya Sobat Disasterizen. (MA)