Bali Menjadi Contoh Hotel Tangguh Bencana

Sudah tidak heran jika Indonesia dilanda oleh bencana alam, tak terkecuali pada wilayah Bali. Tak jarang daerah Bali dilanda oleh bencana, seperti gempabumi. Dari kejadian bencana tersebut, menjadi pembelajaran dengan bagaimana mengelola hotel-hotel menjadi sebuah konsep hotel yang ramah bencana, dalam artian hotel ini telah bersertifikat. Apalagi, Bali sebagai destinasi unggulan di Indonesia, juga menjadi destinasi yang terkenal di seluruh dunia. Maka dari itu, perlu menciptakan rasa aman untuk para turis lokal maupun internasional.

I Made Rentin, Kepala Pelaksana BPBD Prov. Bali dalam webinar Hotel Ready Indonesia pada 8 Oktober 2020, menjelaskan ada kriteria dalam pembangunan hotel tangguh bencana, seperti :

  • Struktur bangunan yang aman
  • Sarana dan Prasarana kebencanaan memadai
  • Memiliki manajemen risiko bencana
  • Edukasi kebencanaan untuk pegawai dan pengung
  • Simulasi dan gladi secara rutin (setiap tanggal 26, hari simulasi bencana untuk melatih seluruh komponen masyarakat)
  • Turut membangun ketangguhan masyarakat sekitar

Hal yang dilalui untuk mendapatkan Sertfikat Kesiapsiagaan Bencana 

Pengetahuan Bencana

  • Pengetahuan umum
  • Partisipasi dalam kegiatan kebencanaan

Mitigasi

  • Mitigasi struktural
  • Non struktural

Kesiapsiagaan dan Kapasitas

  • Kesiapsiagaan
  • Sistem peringatan dini
  • Kapasitas respon

Keamanan

Tahap penilaian

  • sosialisasi – pra penilaian – penilaian

Mekanisme pengajuan sertifikat :

  1. Pemohon mengajukan permohonan kepada BPBD
  2. Sosialisasi oleh BPBD
  3. Pemohon membentuk Tim Pendamping sesuai aspek penilaian Tim Pendamping
  4. Dilakukan Pra Penilaian oleh Tim BPBD
  5. Penilaian oleh Tim Penilai

Sertifikat

  1. Utama : 90% – 100% Gold
  2. Madya : 70% – 89,9% Silver
  3. Pratama :>69,9%
  4. Masa berlaku sertifikat 3 tahun

Apabila dalam penilaian belum memenuhi syarat, maka pemohon dapat mengajukan kembali permohonan kepada BPBD minimal satu bulan setelah pemberitahuan.

IB Purwa Sideman, DE PHRI BPBD Prov. Bali, bercerita bahwa pada tahun 2013, BPBD Provinsi Bali bekerjasama dengan PHRI untuk sertifikasi kesiapsiagaan bencana, yang mengutamakan hotel di pinggir pantai karena pada saat itu terdapat isu tsunami. Kemudian, hotel di pegunungan dan aliran sungai juga dilakukan sertifikasi agar meningkatkan kesiapsiagaan sebelum terjadinya bencana. Beberapa kali pihak PHRI melakukan simulasi dengan melibatkan seluruh tamu, sehingga meyakinkan hotel tersebut betul-betul siap apabila terjadi bencana.

Industri akomodasi di Bali memiliki kesiapan,dengan adanya stakeholder, saling bekerjasama, bagaimana mengawasi dan memberikan pertolongan. Seluruh stakeholder yang ada dan 18 asosiasi yang bergabung, asosiasi dan PHRI inilah bergandengan tangan dengan pemerintah dalam menyikapi kebencanaan. Menjadikan PHRI dapat memberikan pelayanan yang terbaik terkait kesiapsiagaan terhadap wisatawan. BPBD pada saat simulasi melibatkan partisipan yang lebih besar, tim yang turun sangat lengkap, sehingga apa yang kurang diketahui, PHRI bisa memberikan pembinaan mengenai apa yang harus dilakukan

Tiap tanggal 26, sirine selalu menyala, tanda tersebut untuk membuktikan bahwa alat tersebut masih berjalan dengan baik. Pada setiap tanggal 26 April, Bali juga melakukan simulasi yang besar, agar tidak hanya hotel yang memiliki koordinasi dengan baik tetapi juga masyarakat yang lain. Sehingga saat simulasi menjadi alat ukur sejauh mana kesiapsiagaan kita.

Pemerintah juga membuat Whatsapp grup agar hotel bisa mendapatkan info terbaru terkait kondisi cuaca, keamanan dan sebagainya. Tentunya SOP tetap dijalankan, agar tidak menimbulkan kecurigaan wisatawan. Demikian juga simulasi ketika ada korban patah tulang, jatuh dan pingsan menjadi alat ukur untuk penilaian verifikasi, bagaimana mereka saat bertindak di lapangan. Maka dari itu, hotel di Bali banyak sekali memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kesiapsiagaan bencana.

Bali menjadi percontohan pariwisata aman dan tangguh bencana. 23 hotel di tahun 2014, 10 hotel di 2015, 3 hotel 2017, dan 12 hotel di 2018 yang telah lolos dan mendapatkan sertifikat kesiapsiagaan bencana. (MA)