Lagi-lagi Indonesia mendapat kabar yang tidak mengenakan hati. Saat ini Gunung Merapi sedang meluncurkan awan panas sejauh 950 meter pada Rabu (14/8), pukul 04.52 WIB. Memang seharusnya peristiwa seperti ini sudah tidak bikin kaget kita lagi ya Disasterizen, mengingat Indonesia juga dikelilingi gunung yang aktif maupun tidak.
Kalau berbicara tentang letusan Gunung Merapi, ternyata gunung ini pernah lho mengalami letusan yang dahsyat! Sejarah mengabadikan letusan Gunung Merapi ini. Ingin tahu seperti apa? SiagaBencana.com dongengin ya!
Baca juga : SANG PENDONGENG ‘BABAD LOMBOK’
Sejarah Letusan Gunung Merapi
Dalam sejarah letusan Gunung Merapi, gunung ini meletus sejak awal masa kolonial Belanda (ya sekitar abad ke-17), sebab pada letusan sebelumnya tidak tercatat secara jelas. Nah, ini menurut PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) sejarah letusan Gunung Merapi secara umum yang dapat dirangkum:
- 3000-250 Tahun Lalu
Pada periode tahun 3000-250 tahun yang lalu tercatat kurang lebih 33 kali letusan saat itu. Dimana 7 diantaranya adalah letusan yang dahsyat. Kalau menurut data dari PVMBG, ini menunjukkan bahwa letusan besar terjadi sekali dalam 150-500 tahun.
- Abad ke-18
Menurut data yang tercatat, sejak tahun 1600-an Gunung Merapi ini meletus lebih dari 80 kali atau rata-rata meletus terjadi sekali dalam empat tahun. Masa istirahat berkisar antara 1-18 tahun, yang berarti mempunyai masa istirahat terpanjang.
- Abad ke-19 dan Abad ke-20
Di abad ke-19 ini Gunung Merapi beberapa kali mengalami letusan besar pada tahun 1768, 1822, 1849, 1872 dan terjadi lagi pada abad ke-20 yang mana di tahun 1930, 1931. Pada letusan yang terjadi di abad ke-19 ini jauh lebih besar ketimbang pada abad ke-20, dimana awan panasnya bisa mencapai 20 km dari puncak. Aktivitas Gunung Merapi di abad ke-20 terjadi minimal 28 kali letusan, dimana letusan terbesar terjadi pada tahun 1931.
- Tahun 2006
Tahun 2006, Yogyakarta dilanda oleh gempabumi kemudian disusul oleh letusan Gunung Merapi. Letusan Gunung Merapi sejak tahun 1872-1931 mengarah ke barat-barat laut. Tetapi sejak letusan besar tahun 1930-1931, arah letusan dominan ke barat daya. Kecuali pada letusan tahun 1994, terjadi penyimpangan ke arah selatan yaitu ke hulu Boyong, terletak antara bukit Turgo dan Plawangan. Letusan terakhir pada tahun 2006, terjadi perubahan arah dari barat daya ke arah tenggara, dengan membentuk bukaan kawah yang mengarah ke Kali Gendol.
- Tahun 2010
Pada tahun 2010 ini, Gunung Merapi menghebohkan masyarakat dengan berubahnya status menjadi “Waspada”. Kemudian di tanggal 21 Oktober 2010 lalu, status Merapi kembali naik menjadi “Siaga”. Di tanggal 25 Oktober, status Merapi kemudian ditetapkan menjadi “Awas” dengan kondisi yang akan segera meletus. Keesokan harinya 26 Oktober, terjadi letusan pertama dan tanggal 29-30 Oktober terjadi letusan yang dahsyat.
Akibat dari letusan ini, menimbulkan korban jiwa sebanyak 347 orang meninggal (menurut data BNPB). Korban terbanyak berada di Kabupaten Sleman yaitu 246 jiwa. Menyusul Kabupaten Magelang 52 jiwa, Klaten 29 jiwa, dan Boyolali 10 jiwa. Sedangkan pengungsi mencapai 410.388 orang (menurut data BNPB). Bahkan menewaskan ‘kuncen’ Gunung Merapi tersebut, yaitu Mbah Maridjan. Oleh karena itu, jika kamu mendapat peringatan dari pemerintah setempat langsung segera evakuasi diri. Bagaimana caranya? Bisa kamu baca di link ini!
Sumber : PVMBG