Wilayah Papua yang berada di ujung timur Indonesia ini terkenal dengan pantai-pantainya yang indah. Selain memiliki pantai yang indah, masyarakat Papua juga punya cara unik yang berbasis lokal dalam menjaga laut. Misalnya saja aturan Tiyatiki dan Sasi Nggama.
Baca juga : 3 FAKTOR INI YANG MENYEBABKAN ANGIN KENCANG DI PULAU JAWA
Aturan Tiyaitiki dan Sasi Nggama
Masyarakat adat suku Tepra, Teluk Tanah Merah, Depapre, Papua memiliki dan mempraktikkan tradisi yang bernama Tiyaitiki. Tiyaitiki ini adalah suatu pengetahuan tidak tertulis untuk mengatur, mengelola, memanfaatkan, serta ikut melestarikan laut dan pesisir.
Sama halnya dengan adat Sasi Nggama dari suku di Kaimana, Papua. Aturan ini tidak boleh dilanggar oleh siapapun. Jadi, tetua adat ini terlebih dahulu melakukan sebuah ritual sebelum turun ke laut dengan memberitahu aturan yang harus dipatuhi.
Dari aturan tersebut, ada jangka waktu tertentu masyarakat dipersilahkan mencari ikan-ikan di laut sebanyak-banyaknya dengan menggunakan alat yang sederhana seperti pancing dan kalawai (tombak kayu bermata logam tajam). Bukan hanya itu saja, dilarang juga menggunakan bom atau jenis racun lainnya dalam bentuk apapun. Tapi, ketika masuk periode larangan, tidak boleh ada aktivitas di laut. Periode larangan ini tujuannya untuk memberi kesempatan kepada ikan-ikan untuk berkembang biak.
Aturan ini dijalankan dua kali dalam setahun Sobat Disasterizen. Nah, bagi yang melanggar maka dapat sanksi sosial! Sanksi sosialnya berupa disisihkan oleh adat dan dilarang lagi untuk pergi melaut hingga hukuman tersebut dicabut oleh kepala suku. Bagaimana cara tahunya ya kalau orang itu melanggar aturan? Tenang, untuk mengawasi aturan tersebut ada kesepakatan dari kepala suku dan masyarakat setempat dalam pembentukkan polisi penjaga laut.
Coba saja, semua masyarakat pesisir pantai di Indonesia ini semuanya melakukan hal seperti itu. Pasti lingkungan di laut akan terjaga ya Sobat Disasterizen! Sebab itu, mari kita jaga dan lestarikan tradisi yang sudah ada untuk melindungi alam kita. Alam jaga kita, kita jaga alam! (MA)
Sumber : Kompas