Atap Hijau : Alternatif Penghijauan Kota

Disasterizen, pernah melihat atap hijau pada sebuah gedung? Nah, baru-baru ini atap hijau sudah banyak dilirik oleh perusahaan swasta di berbagi negara. Atap hijau ini bukan hanya terdapat di gedung atau rumah saja Disasterizen. Nyatanya bus-bus di negara tetangga kita ini, yaitu Singapura pun juga menerapkan atap hijau. Menarik!

Atap hijau dibuat dari lapisan anti air, penghalang akar, sistem drainase, dan media tumbuh bagi tanaman. Seperti yang dilansir dari Phys.org dan ilmuan Portland State University mengatakan, kalau atap hijau ini memiliki fungsi lain selain menyediakan ruang ekstra untuk menanam tanaman, yaitu meningkatkan kualitas udara di dalam bangunan dengan mengurangi tingkat ozon yang masuk dari luar.

Tidak hanya itu saja Sobat Disasterizen! Ada manfaat lainnya dari atap ini, yaitu mampu menyaring karbon dioksida, mengurangi limpasan air berlebih setelah badai besar, serta mengurangi panas di lingkungan perkotaan. Yang terpenting adalah dapat digunakan sebagai kebun untuk menanam tumbuhan yang dapat dibudidayakan.

Baca juga : SOBAT TULI TANGGUH BENCANA

Dengan adanya atap hijau ini, para peneliti melakukan riset dengan cara memasang perangkat di atap yang ditempatkan antara lapisan atap tradisional dan atap hijau. Tujuannya dipasang alat perangkap adalah untuk mengukur tingkat ozon udara di sekitar gedung. Hasilnya, mereka menemukan bahwa tanaman di atap membantu memerangkap ozon, dan mencegahnya masuk ke dalam bangunan.

Perlu diketahui, proses memerangkap ozon disebut sebagai pengendapan kering, yang mana partikel di udara menumpuk di permukaan padar. Proses pengendapan kering ini telah terbukti sebagai cara yang efektif untuk menyaring udara.

Akan tetapi nih Disasterizen, penelitian tersebut hanya berlangsung selama beberapa hari saja. Para peneliti mengakui masih harus melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengukur kadar polutan yang terperangkap dalam jangka waktu lama. Selain itu, para peneliti juga ingin melihat polutan lain selain ozon. (MA)

Sumber : arsitag.com

Sumber : Kompas.com