Ancaman bencana memang bisa terjadi dimana pun dan kapan pun, termasuk ancaman Sunda megathrust. Namun, apa sih sebenarnya Sunda megathrust ini?
Mengenal Sunda Megathrust Lebih Dekat
Sunda megathrust atau zona subduksi selat sunda adalah sesar yang memiliki luasan sekitar 5.000 kilometer. Mulai dari Myanmar di utara, menuju ke barat daya wilayah Sumatera, lanjut ke selatan Jawa dan Bali dan berakhir dekat Australia.
Dalam laman Wikipedia yang ditulis USGS, disebutkan bahwa Sunda megathrust yang berada di batas lempeng konvergen, merupakan zona pertemuan antara Lempeng Eurasia yang ditujam oleh Lempeng Indo-Australia. Ini adalah salah satu zona struktur paling aktif di Bumi, dan bertanggung jawab atas banyak gempabumi besar, termasuk gempabumi dan tsunami Samudera Hindia 2004 yang membunuh lebih dari 230.000 orang. Zona ini dibagi menjadi Andaman Megathrust, Sumatera Megathrust, dan Java Megathrust.
Sunda megathrust berbentuk curviplanar, dimana membentuk sebuah busur jika dilihat dari atas, dan juga mengalami peningkatan dip dimulai dari palung mendekati garis pantai Sumatra. Contohnya, dip di bawah Kepulauan Mentawai adalah sebesar 15-20 derajat dan mencapai 30 derajat di garis pantai Sumatra.
Pada batas lempeng ini, gempabumi terjadi di sepanjang Sunda megathrust dan di dalam lempeng subduksi dan overriding. Gempa terbesar yang dihasilkan ketika megathrust itu pecah adalah pada tahun 1797, 1833, 1861, 2004, 2005, dan 2007) dengan peristiwa yang lebih kecil terjadi di perbatasan antara patch yaitu tahun 1935, 1984, 2000, dan 2022.
Area pecahnya peristiwa 1861 tampaknya sangat mirip dengan peristiwa 2005, yang mana menunjukkan bahwa itu dapat dianggap sebagai peristiwa berulang. Peristiwa 2007 ditafsirkan sebagai kegagalan dari pecahnya peristiwa 1833. Tahun 2004, gempabumi memcahkan sebagian besar permukaan megathrust.
Daftar Gempabumi Sunda Megathrust
- Gempabumi Siberut, Sumatera (10 Februari 1797)
- Gempabumi Mentawai, Sumatera (25 November 1833)
- Gempabumi Nias (5 Oktober 1843)
- Gempabumi Nias (16 Februari 1861)
- Gempabumi Simeulue, Sumatera (4 Januari 1907)
- Gempabum Kepulauan Batu, Sumatera (28 Desember 1935)
- Gempabumi Sumatera Utara (17 November 1984)
- Gempabumi Pulau ENggano, Sumatera (04 Juni 2000)
- Dan lain-lain. (MA)