pameran demo day dan simposium

Aksesibilitas dan Inovasi dalam Situasi Bencana Lewat Pameran Demo Day dan Simposium IDEAKSI

Acara yang digagas oleh YAKKUM Emergency Unit (YEU) yang bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada Falkutas Psikologi yang diselenggarakan hari Sabtu (07/10/23), tidak hanya sekadar pada acara Demo Day dan Simposium IDEAKSi, tetapi terdapat pula pameran interaktif. 

Ada 7 booth pameran interaktif dengan tema besar dan berpusat pada inovasi, inklusi, dan penanggulangan bencana. Para inovator IDEAKSI 1.0 turut mengambil peran sentral dalam satu stan besar yang menampilkan hasil inovasi mereka, seperti maket sistem irigasi kabut dari Kelompok Tani Ngudi Mulya, tanggap darurat yang inklusif di komunitas sekitar sungai dari PB Palma Gereja Kristen Jawa (GKJ) Ambarrukma, dan aplikasi kebencanaan yang aksesibel dari Difabel Siaga Bencana DIY. Pada pameran tersebut produk-produk dari komunitas inovator IDEAKSI pun turut ditawarkan. 

Baca juga : PERAN KEPEMIMPINAN MASYARAKAT DALAM SIMPOSIUM IDEAKSI

Lalu di stan manajemen sampah, inovator IDEAKSI 1.0 dari Forum Komunikasi Winongo, Asri (FKWA) berbagi ruang dengan inovator IDEAKSI 2.0 dari Bank Sampah Gempita menampilkan solusi persampahan lokal di Kota Jogja. Mereka menampilkan pengelolaan sampah organik dengan budidaya meggot dan moda angkut sampah multifungsi (MAS Mul) untuk barang tidak terpakai yang bernilai jual di bank sampah. 

FOTO : YEU

Lewat stan AIWEST-DR, Universitas Gadjah Mada menampilkan para peserta dan paper terpilih dari Konferensi AIWEST-DR. Sementara itu, YEU mempromosikan lab inovasi inklusif dan cara pencarian ide inovasi lewat design thinking.

Pada kesempatan ini pula, Suarise.id turut meramaikan pameran interaktif Demo Day dan Simposium IDEAKSI melalui A11Y Empathy Lab-nya. Stan yang menarik minat banyak pengunjung dan peserta acara ini menawarkan pengalaman langsung merasakan aksesibilitas digital yang masih menjadi tantangan bagi difabel, seperti dalam mengakses situs-situs web atau aplikasi ponsel yang populer di masyarakat lewat #TantanganAksesibilitas.

Baca juga : TEROBOSAN INOVASI UNTUK MENGHADAPI BENCANA DALAM DEMO DAY DAN SIMPOSIUM IDEAKSI

Suarise.id turut pula menyajikan pengalaman berempati melihat keragaman disabilitas netra melalui kaca mata khusus. Tim Suarise.id juga mempromosikan praktik baik yang telah dilakukan dalam pengembangan gim konsol yang aksesibel, Last of Us: Part 2, sehingga difabel netra pun dapat bermain PlayStation®.

Rahma, Founder dan Accessibility Director Suarise menyampaikan bahwa dalam pop-up experience kali ini, “Kami fokus menyampaikan bahwa supaya difabel dapat mengakses informasi kebencanaan, platform, website, dan dokumen harus memenuhi standar aksesibilitas (WCAG).” (MA)