Mungkin letusan Gunung Galunggung tidak setenar letusan Gunung Krakatau ataupun Gunung Tambora. Namun di tahun 1980-an, tetap menjadi tahun yang pilu untuk masyarakat Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebab di tahun tersebut, Gunung Galunggung Meletus dahsyat dengan mengeluarkan segala isi perutnya selama lebih dari sembilan bulan. Gunung Galunggung meletus dimulai pada tanggal 5 April 1982 dan baru benar-benar berakhir pada 8 Januari 1983.
Baca juga : MENILIK GUNUNG API PURBA NGLANGGERAN
Pada tanggal 5 April, letusan dimulai dengan disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar. Selain itu, menciptakan kolom asap setinggi 1000 M. Secara umum, periode letusannya dibagi menjadi 3 fase yang sesuai dengan tipe letusannya, yaitu :
- Fase pertama : memiliki tipe letusan Pellean selama 6 minggu (April – Mei).
- Fase kedua : memiliki tipe letusan Vulkanian selama 3 bulan (Juni – Agustus).
- Fase ketiga : memiliki tipe letusan Strombolian Pemunculan lava selama 4 bulan (September – Januari).
Abu vulkanik yang diciptakan oleh Gunung Galunggung sampai ke sejumlah kota dengan lokasinya relatif jauh, seperti Bandung, Bogor, Sukabumi, dan Jakarta. Abu tersebut juga mengganggu sejumlah penerbangan. Sehingga pemerintah meminta seluruh penerbangan domestik dan internasional menghindari wilayah udara Galunggung.
Akan tetapi, larangan tersebut terlambat diketahui oleh pilot Singapore Airlines dan British Airways. Mereka mendekati wilayah udara Galunggung, sehingga pesawat tersebut terpaksa mendarat darurat di Bandara Halim Perdanakusuma. Hal ini disebabkan adanya kerusakan mesin akibat abu vulkanik Galunggung.
Selain itu, awan panas yang dikeluarkan oleh Gunung Galunggung memiliki temperature 950 derajat Celsius. Awan panas tersebut turun meluncur menuruni lereng, melebur apapun yang dilewatinya. Beruntungnya, tak ada satupun nyawa manusia melayang dalam letusan Gunung Galunggung pada saat itu. Sebelum Galunggung meletus hebat, ia mengeluarkan letusan freatik. Hal inilah yang menyebabkan warga sempat dievakuasi dan tidak ada korban jiwa. (MA)
Sumber : PVMBG, Tirto, dan Kompas.com