Di era ini, masyarakat kini perlahan-lahan mulai sadar bahwa pentingnya menjaga dan merawat lingkungan, salah satunya adalah dengan gaya hidup tanpa limbah. Seiring berjalannya waktu, masyarakat kini membentuk komunitas-komunitas untuk mendorong masyarakat lainnya untuk meningkatkan kesadarab tentang masalah lingkungan secara umum. Baik itu limbah makanan, limbah elektronik, atau bahkan limbah tekstil dan kantong plastik.
Penasaran dengan komunitas mana saja yang memiliki misi dan kontribusi dalam membantu mewujudkan Indonesia tanpa sampah? Keep scrolling!
8 Komunitas Indonesia Mendukung Lingkungan
- Kebun Kumara
Kebun Kumara awalanya didirikan berdasarkan dua prhatian utama, yakni keseharan dan limbah. Perihal kesehatan yang menjadi perhatian khusus adalah bagaimana makanan yang kita konsumsi terutama tumbuh dengan pupuk kimia. Sedangkan untuk sampah adalah pada melimpahnya sumber daya yang tersedia bagi kita di kota-kota besar dan masalah sampah yang perlu kita tangani.
Kebun Kumara ini berfokus pada tiga hal, yakni mendidik masyarakat untuk peduli terhadap alam dan lingkungan melalui berkebun, membuat kompos, dan eco brick. Kebun Kumara juga menyediakan jasa pembuatan edible landscape untuk rumah, sekolah, atau tempat lain yang menginginkan food garden sendiri.
- Garda Pangan
Garda Pangan adalah contoh lain dari komunitas asal Surabaya yang memberikan solusi untuk meminimalisir food waste dan mengentaskan kelaparan sejak tahun 2017. Komunitas Garda Pangan ini dibentuk karena kepedulian terhadap food waste.
Salah satu program utama Garda Pangan adalah Food Rescue, yaotu penghematan surplus makanan yang diproduksi oleh restoran, hotel, kafe, toko roti, dan indudtri makanan lainnya.
Dimana sebelum proses distribusi, makanan terlebih dahulu disortir dan diperiksa kualitasnya. Makanan yang layak akan dikemas ulang, kemudian dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan, sedangkan makanan yang tidak dapat dimakan manusia akan diolah lagi menjadi pakan ternak dan kemudian dibuat kompos.
- Earth Hour Indonesia
Earth Hour Indonesia dimulai pada tahun 2009 di bawah program iklim dan energi WWF Indonesia. Kemudian gerakan tersebut menyebar ke kota-kota lain di Indonesia, dan akhirnya komunitas Earth Hour bisa temukan di banyak kota.
Gerakan Earth Hour memiliki makna untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Berpartisipasinya dalam gerakan tersebut, diharapkan masyarakat menjadi sadar bahwa ini adalah bagian dari masalah yang lebih besar dan mereka juga bagian dari solusi yang lebih besar. Yang menjadi solusi sebenarnya terletak pada perubahan kebiasaan dan gaya hidup untuk mengurangi konsumsi energi, limbah, dan jejak karbon.
Baca juga : OPENSTREETMAP JEMBATAN STAKEHOLDER DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN AKSI KEMANUSIAAN
- Indonesia Bebas Sampah (Zero Waste Indonesia)
Indonesia Bebas Sampah atau orang lebih mengenalnya sebagai komunitas Zero Waste Indonesia ini memiliki misi memanfaatkan lima elemen untuk mulai peruabahan (komunitas, media, permerintah, pelaku industri, dan akademisi). Selain itu, Zero Waste Indonesia menjadi platform bagi individu, komunitas, dan smeua orang untuk memulai perjalanan tanpa sampah selangkah demi selangkah.
- Bumi Langit
Bumi Langit memberikan pelatihan tentang permakultur, tapi yang lebih penting lagi, hal yang paling istimewa tentang Bumi Langit terletak pada pola pikir dan cara pandang masyarakat di sana.
Semua yang ada di Bumi Langit dilakukan dengan memanfaatkan alam sambil meminimalisasi sampah. Mereka menghasilkan energi sendiri dari biogas dan panel surya, menanam makanan sendiri dari permakultur, dan mencoba meniru siklus alam agar tidak ada yang sia-sia.
- Limbah Elektronik RJ
Limbah Elektronik RJ atau E-Waste RJ yang didirikan oleh Muhammad Rafa Ibnu Sina Jafar (RJ). Komunitas ini didirkan saat ia masih berusia 11 tahun dan berawal saat ia sedang mengerjakan tugas sekolah. Dengan dukungan orang tuanya, ia kemudian melanjutkan tugasnya dan mengubahnya menjadi sebuah buku berjudul “E-Waste – Sampah Elektronik” terbitan tahun 2015.
Komunitas E-Waste RJ menerima sampah elektronik dalam segala jenis dan bentuk, mulai dari laptop dan PC hingga remote control, pemanggang roti, dan baterai. Kamu juga bisa mengirimkan sampah elektronik ke drop point mereka atau drop box yang tersedia.
- Lyfe with Less
Lyfe with Less adalah platform untuk hidup minimalis di Indonesia. Mereka berbagi inspirasi, motivasi, dan pengetahuan harian melalui konten, kampanye, modul, dan aktivitas mereka. Lyfe with Less memberikan panduan yang bermanfaat dan mudah dipraktikkan tentang minimalisme.
Kampanye online mereka antaranya, (1) #BelajarJadiMinimais, (2) #SalingSilang, ruang bagi anggota Lyfe with Less untuk menjual, menukar, atau memberikan barang-barang decluttered mereka kepada anggota lain di grup telegram, (3) #PakaiSampahHabis dan #PakaiSampahRusak, yang mengajak masyarakat untuk bertanggung jawab atas barang yang dibelinya dengan menggunakannya sampai habis atau rusak tidak dapat diperbaiki.
- Tjiliwoeng
Tjiwoeng adalah komunitas lokal yang bertujuan untuk menjaga dan membersihkan sungai Ciliwung. Didirikan pada tahun 2009, mereka sering mengadakan pembersihan sungai sebagai kegiatan rutin mereka. Selain itu, mereka juga melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga sungai Ciliwung melalui media sosial seperti Instagram dan Twitter.
Komunitas tersebut mendedikasikan diri mereka untuk menyelamatkan lingkungan. Waste4Change juga mengkampanyekan zero waste di TPA untuk mewujudkan Indonesia bebas sampah. (MA)