tipe letusan gunung

7 Tipe Letusan Ini Wajib Kamu Ketahui, Seperti Tipe Doi

Kalau mendengar gunung api, pasti yang terlintas dalam benak kamu adalah letusan yang hebat. Betul bukan? Nah sekarang SiagaBencana.com tanya deh, tahu nggak letusan gunung api itu mempunyai tipe-tipe? Belum? Yuk kita belajar bareng-bareng!

  • Stromboli

Tipe yang pertama ini adalah tipe yang mempunyai jangka waktu yang hampir sama pada setiap letusannya. Jadi tipe letusan ini dengan kata lain adalah letusan yang terjadi setiap beberapa waktu sekali. Nama Strombolian diadopsi dari letusan Gunung Stromboli di Italia.

Contohnya saja nih Gunung Tromboli di Kepulauan Lipan, memiliki jarak waktu letusan sekitar 12 menit. Selama 12 menit sekali lava akan mendidih dan kemudian terjadi letusan. Material yang di keluarkan akibat letusan ini tuh berupa bom, yaitu lipari, maupun abu vulkanik. Selain Gunung Tromboli, ada juga Gunung Raung yang memiliki tipe letusan Stromboli. Kalau di luar negeri ada Gunung Vesisvius di Italia.

  • Hawaii

Letusan tipe Hawaii ini adalah gunung yang memiliki lava sangat cair Disasterizen, dan memiliki bentuk seperti perisai atau tameng yang dapat mengalir ke segala arah. Perbandingan letusan tipe Hawaii ini relatif kecil lho, namun memiliki intensitas yang tinggi.

Kan daritadi ngomongin Hawaii, kaya nama di pulau itu tuh. Kenapa bisa dinamakan Hawaii ya? Apa ada hubungannya? Yap! Tentu ada. Hal ini karena banyak gunung-gunung di Hawaii yang memiliki tipe letusan seperti ini, contohnya saja Maona Loa, Maona Kea dan Kilauea.

  • Merapi

Tipe letusan yang ketiga ini merupakan letusan gunung yang memiliki lava yang kental dan bisa menyumbat mulut kawah. Hal inilah akan berakibat tekanan gas menjadi semakin kuat yang dapat menyebabkan sumbatan di mulut kawah menjadi pecah dan terangkat ke atas. Lalu, sumbatan di mulut kawah yang terangkat ke atas dan pecah itu akhirnya terlempar keluar.

Lalu, material ini akan turun ke lereng gunung yang menjadi ladu (abu panas gunung api yang dibawa angin). Selain menghasilkan material tersebut, tipe ini juga mengeluarkan awan panas atau yang disebut juga dengan gloedwolk. Nama tipe ini diambil dari letusan Gunung Merapi.

Suuut! Tipe letusan merapi ini merupakan tipe berbahaya untuk penduduk yang berada di sekitar gunung tersebut. Pada tipe inilah yang terjadi di Gunung Merapi (Jawa Tengah) yang pernah menimbulkan banyak korban jiwa.   

  • Volkano

Nah, letusan volkano ini akan mengeluarkan material padat seperti bom, yaitu abu vulkanik, lapili dan juga bahan padat atau cair seperti lava. Perlu diketahui bahwa tipe letusan ini dikelompokkan atas kekuatan erupsi dan juga kedalaman dapur magmanya. Dapur magma ini juga memiliki kedalaman yang sangat bervariasi lho! Mulai dari dangkal, sedang hingga tinggi akibat dari letusan ini. Letusan tipe ini dicetuskan Guiseppe Mercalli yang menyaksikan letupan di Pulau Vulcano, sebelah utara Italia, tahun 1888-1890. Dampak kerusakannya pun cukup besar. Ada beberapa gunung yang memiliki tipe ini, contohnya saja Gunung Semeru, Jawa Timur.

  • Perret atau Plinian

Letusan Perret atau Plinian sangat berbahaya lho Disasterizen! Gunung api yang memiliki letusan ini, ledakannya sangat dahsyat dan bisa merusak lingkungan. Karena ledakknya yang dahsyat ini, material yang di keluarkan juga terlempar sejauh hingga 80 km! Wow! Ciri khusus yang di miliki dari letusan ini adalah gas yang sangat tinggi dan juga awan yang menyembur menyerupai kembang kol. Letusan tipe Perret ini juga dapat menyebabkan puncak vulkanik terbobol. Sehingga dinding kawah melemparkan kawah gunung berapi. Ternyata Indonesia pernah lho mengalami ini! Misalkan saja pada Gunung Krakatau tahun 1883.

  • Pelee

Letusan tipe ini dinamai sesuai dengan letusan Gunung Pelee di Pulau Martinique, kawasan Karibia, tahun 1902. Jenis erupsi ini menyerupai letusan Vulkanian, hanya saja terdapat campuran gabungan lava dan tingkat gas yang tinggi. Saat erupsi, lava tersebut cenderung encer dan mengalir dengan kecepatan tinggi sehingga sangat membahayakan. Beberapa contoh letusan tipe Pelean adalah gunung Hibok-Hibok (1948-1951).

  • Sint Vincent

Kalau yang terakhir ini nih, akan terjadi pada gunung api yang memiliki danau kawah. Ketika gunung ini meletus, maka air di danau kawah tersebut akan ikut tumpah bersama lava. Ini tentu akan sangat berbahaya bagi daerah yang ada di sekitarnya, karena dapat diterjang banjir lahar panas. Contohnya pada Gunung Kelud pada tahun 1919.

Itu dia beberapa tipe letusan gunung berapi yang perlu banget kamu ketahui sebagai wawasan kamu mengenai gunung api. Nggak nyangka ya ternyata letusan saja banyak tipenya dengan nama yang berbeda-beda pula. Semoga informasi ini berguna ya untuk kamu, cheers! (MA)

Sumber : IlmuGeografi & BBC