Sobat Disasterizen pasti ada yang memiliki minyak jelantah di rumah, bukan? Karena warga Indonesia sudah sangat akrab dengan makanan goreng-gorengan, yang mana akan menghasilkan minyak jelantah.
Tapi tahukah kamu, ternyata minyak jelantah bisa menjadi masalah besar bagi lingkungan dan kesehatan. Untuk menyiasati hal tersebut, daripada dibuang sembarangan kamu bisa loh mengolah minyak jelantah menjadi berbagai produk. Berikut SiagaBencana.com rangkum untuk kamu!
- Sabun
Minyak jelantah bisa loh diolah menjadi sebuah sabun untuk mencuci kain atau peralatan dapur. Lumayan bisa lebih hemat dan ramah lingkungan, bukan?
Ikuti langkah membuatnya!
Bahan:
- Minyak jelantah
- NaOH (Natrium Hidroksida) atau soda sapi
- Jahe
- Jeruk Nipis
- Daun Binahong
- Air
- Cetakan
- Wadah dan Pengaduk
Cara Membuat
- Goreng jahe secukupnya dengan minyak jelantah untuk mengurangi bau tidak sedap.
- Saring minyak jelantah dan dinginkan.
- Timbang minyak jelantah sebanyak 200 gram.
- Masukkan NaOH (soda api) sebanyak 33.6 gram ke dalam 100 ml air (jangan terbalik, jangan sampai air yang dituang ke soda api karena bisa meledak).
- Masukkan larutan NaOH tersebut ke dalam minyak jelantah sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
- Aduk terus hingga mengental.
- Tambahkan jeruk nipis secukupnya untuk menambah aroma.
- Tambahkan ekstrak daun binahong sebagai bahan anti bakteri.
- Tuang ke dalam cetakan.
- Biarkan 3 -5 hari.
- Sabun siap dipakai.
- Pupuk Tambahan untuk Tanaman
Dalam beberapa kali penggorengan berulang, minyak jelantah menghasilkan asam lemak jenuh yang sangat tinggi. Namun, asam lemak tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman, lho!
Tapi perlu diingat, minyak jelantah hanya bisa digunakan sebagai ‘pupuk tambahan’, jadi kamu harus menambahkan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos dengan tambahan pupuk anorganik, seperti urea, SP, dan KCL.
- Bahan Bakar Lampu Minyak
Jangan khawatir! Minyak jelantah juga bisa digunakan sebagai bahan bakar lampu minyak. Untuk membuatnya cukup mudah kok, perhatikan langkah-langkah di bawah ini!
- Sediakan sebuah wadah yang tidak mudah bocor dan tahan panas, misalnya tutup kaleng biskuit atau kaleng lain yang berukuran kecil.
- Tuangkan minyak jelantah ke dalam wadah tersebut.
- Ambil segumpal kapas dan padatkan seperti sumbu kompor.
- Letakkan kapas tersebut di dalam minyak.
- Diamkan beberapa saat hingga minyak meresap dan membasahi semua bagian kapas.
- Dan terakhir, bakar kapas tersebut dengan korek api, hingga menyala layaknya lampu minyak.
- Pakan Unggas
Selain itu, minyak jelantah bisa dijadikan pakan unggas, seperti ayam, burung, dan unggas lainnya. Hal ini telah dibuktikan oleh Falkutas Peternakan Universitas Andalas Padang loh!
Mereka melakukan pemurnian limbah minyak jelantah untuk menghilangkan sifat karsinogenik yang bisa menjadi racun bagi para unggas. Proses memurnikannya dilakukan 3 tahap, yakni :
- Gum, yaitu memisahkan lendir-lendir zat seperti karbohidrat, air atau protein dengan cara pemanasan.
- Netralisasi, yaitu upaya memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak menjadi senyawa.
- Serta pemucatan, proses penyerapan dengan zat penyerap atau adsorben.
Setelah ketiga proses tersebut dilakukan, baru dicampurkan pada pakan puyuh, seperti jagung, dedak, atau bungkil kelapa.
- Aromaterapi
Bagi kamu yang suka menggunakan aromaterapi, mungkin aromaterapi dari minyak jelantah ini bisa kamu coba! Pasalnya, manfaat minyak jelantah sebagai aromaterapi sudah dibuktikan langsungoleh para mahasiswa Falkutas Perikanan dan Ilmu Kelautan di Universitas Brawijaya Malang, yaitu :
- Sebagai relaksasi.
- Meningkatkan kualitas tidur.
- Mengobati masalah pernapasan.
- Meredakan nyeri dan peradangan.
- Baik untuk pencernaan dan mengurangi mual.
Setelah SiagaBencana.com kasih tahu cara mengolah minyak jelantah ini, apakah masih mau buang minyak jelantah sembarangan? Yuk coba langkah kecil memperbaiki bumi, yaitu mengelola minyak jelantah menjadi salah satu produk yang SiagaBencana.com. Bagian mana yang tertarik untuk dicoba? Share di kolom komentar ya! (MA)
Sumber : Zerowaste