5 Cara ini Patut Ditiru Dalam Menangani Abrasi

Pasti sudah tahu kan, kalau wilayah pesisir Indonesia menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Wilayah yang menjadi pusat perekonomian ini pasti mengalami perubahan dan perkembangan tentunya. Ada berbagai aktivitas muncul, seperti tempat perdagangan, objek wisata, atau nelayan mencari ikan.

Akan tetapi, wilayah pesisir juga mengalami berbagai permasalahan dan ancaman yang datang. Keberadaan pesisir sebagai wilayah yang berbatasan dengan laut, menjadikan pesisir sebagai wilayah yang rentan terhadap ancaman bencana seperti rob, abrasi, hingga gelombang tsunami. Kalau bencana itu sudah datang, menyerang, dan merusak masyarakat pesisir, maka bisa dipastikan menyebabkan perekonomian wilayah pesisir akan menurun.

Kalau sudah begini kan nantinya yang rugi kita-kita juga ya. Maka dari itu kita perlu melakukan pengurangan risiko bencana yang datang pada kita. Misalnya saja terjadinya abrasi, kita bisa kok melakukan berbagai macam cara untuk mengurangi risiko terjadinya abrasi. Contohnya kaya di bawah ini, simak!

  • Penanaman Mangrove

Penanaman mangrove mah sudah sering ya kita lihat di berbagai wilayah pesisir pantai Indonesia. Ekosistem hutan mangrove atau bakau memang mempunyai keuntungan yang berperan dalam mendukung keberadaan lingkungan fisik, tumbuhan lainnya dan hewan. Kalau secara fisiknya nih ya, hutan mangrove dapat berperan sebagai penahan ombak, penahan angin, pengendali banjir, penetralisir pencemaran, dan menaham rembesnya air asin.

  • Relokasi Bangunan

Relokasi bangunan dapat lho dilakukan oleh masyarakat yang memiliki bangunan yang terkena dampak abrasi baik rumah, warung maupun bangunan lainnya. Selain dapat dilakukan secara mandiri, upaya ini juga dapat dilakukan atau dipelopori oleh pemerintah. Hal ini bertujuan untuk menghindari genangan air.

  • Pembangunan Revetment

Pembangunan revetment atau seawall merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan masyarakat. Revetment dapat dilakukan dengan pembangunan tembok atau dapat dilakukan dengan batu bertumpuk dan pasir berkarung yang ditumpuk.

Baca juga : 6 TIPS DAN TRIK MENGHEMAT AIR

  • Pembangunan Groin

Pembangunan groin akan dipilih apabila pantai yang akan diamankan berupa pantai pasir. Bangunan yang dipergunakan untuk mengurangi atau mengatur, biasanya berupa satu seri krib laut (groin) yang dibangun tegak lurus pantai. Tugas utama bangunan ini adalah menangkap dan membatasi gerakan sedimen (endapan material) sepanjang pantai. Pengurangan tenaga gelombang yang menghantam pantai dapat dilakukan dengan membuat bangunan pemecah gelombang sejajar pantai (offshore breakwater). Dengan adanya bangunan ini gelombang yang datang akan menghantam pantai sudah pecah pada suatu tempat yang agak jauh dari pantai, sehingga gelombang yang sampai di pantai cukup kecil.

  • Pembangunan Geotube

Geotube atau geosintetik merupakan material teknik yang terbuat dari polimer-polimer sintetik seperti polipropilin (PP), poliester (PET), polietilin (PE) dan lain sebagainya. Ini digunakan pada berbagai pekerjaan geoteknik, termasuk pada pekerjaan reklamasi (pengurukan) pantai di atas tanah lunak. Berbagai jenis material geosintetik dapat dan sudah diterapkan pada pekerjaan reklamasi pantai di atas tanah lunak sesuai dengan fungsi dari masing-masing jenis material geosintetik tersebut. (MA)

Sumber : Jurnal Muhammad Miqdam Shidqi (Vol. 4; No. 4; 2015)