Disasterizen! Kamu tahu tidak kalau tanggal 26 April merupakan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB)? Nah, apa sih Hari Kesiapsiagaan Bencana itu? Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) adalah perayaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bertujuan mengajak semua pihak untuk melakukan latihan kesiapsiagaan bencana secara serentak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong gerakan kepada individu, keluarga maupun komunitas untuk siap menghadapi bencana. Langkah ini dimulai sejak 2017 lalu dengan penyelenggaraan Hari Kesiapsiagaan Bencana yang jatuh setiap tanggal 26 April.
HKB bukanlah seremoni tetapi upaya konkret untuk mengubah perilaku untuk membangun kesiapsiagaan diri, keluarga dan komunitas. Kepala BNPB, Doni Monardo mengatakan bahwa HKB mengedepankan aksi nyata seperti pemeriksaan keberadaan dan keberfungsian kelengkapan sarana dan prasarana keselamatan, seperti adanya rambu dan jalur evakuasi yang aman serta titik kumpul, tersedianya alat pemadam api, manajemen keselamatan bangunan-bangunan bertingkat, dan sebagainya.
Dalam mewujudkan tema ‘Perempuan Menjadi Guru Siaga Bencana, Rumah Menjadi Sekolahnya’ pada tahun 2019 ini, BNPB telah melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) pada Srikandi Siaga Bencana untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan kapasitas dalam hal kesiapsiagaan bencana bagi kamu perempuan. Hal ini menunjukan fakta bahwa kaum perempuan dan anak-anak merupakan pihak yang paling banyak terdampak ketika terjadi becana.
Untuk Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun ini, dipusatkan di kota Lembang, Jawa Barat menjadi pilihannya karena paling tinggi risiko bencananya dan jadi pusat pelaksanaan rangkaian kegiatan HKB pada 26 April 2019, yang akan menggerakkan 53 juta partisipan se-Indonesia.
Deputi bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Bernardus Wisnu Widjaja menyebutkan bahwa Lembang Bandung menjadi pilihan dikarenakan menyimpan potensi bencana Sesar Lembang. BPBD, OPD Kabupaten/Kota dan Provinsi diharapkan dapat tampil maksimal mengukur kemampuan dan kekuatan daerah dalam penanggulangan bencana.
Di acara puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) pada 26 April 2019 di Sesko TNI AU, akan diadakan deklarasi relawan beda alam, gladi lapangan, MoU, video conference, launcing buku katalog potensi bencana, penyerahan hadiah kebencanaan, penanaan pohon dan pemberian bibit pohon kepada relawan untuk di tanam sepanjang 29 KM patahan Sesar Lembang.
Pada kegiatan akhir Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) di isi dengan karyawisata penelusuran patahan Lembang yang berakhir di Tebing Karaton. Sesar Lembang adalah patahan aktif yang bergerak 3 – 5,5 mm pertahun. Dapat dilihat pada bagian selatan terangkat. Daerah yang dilewati oleh Sesar Lembang adalah Cihideung, Bosscha, dan Gunung Batu.
Akibat dari proses tektonik, terbentuklah suatu dinding terjal yang merupakan bidang gelincir dari Sesar Lembang. Dinding terjal tersebut dapat dilihat dengan jelas dari Lembang kearah timur. Serta, beberapa daerah yang terangkat akibat aktivitas Sesar Lembang adalah Gunung Palasari, Gunung Lembang, Observatorium Bosscha di bagian timur, Jambudipa di bagian barat, Batu Nyusun, Gunung Batu, Cihideung dan Bukit The Peak (EPJ).
Sumber : Siaga BNPB & Indonesiainside.id