Dusun Kajar Kuning di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menjadi lokasi yang mengalami dampak terparah dari erupsi Gunung Semeru yang terjadi 4 Desember 2022. Dusun tersebut tertutup abu vulkanik kurang lebih setinggi tiga meter, menyisakan hanya atap rumah.
Hal ini dikarenakan aliran lahar Semeru di Curah Kobokan sudah penuh, akhirnya luncuran lava meluber ke Dusun kajar Kuning. Bencana awan panas guguran Gunung Semeru tersebut menyebabkan puluhan rumah penduduk rusak serta ratusan warga mengungsi, sementara itu status Gunung Semeru masih berada di dalam level 4 (Awas). Hingga saat ini, 8 Desember 2022 Gunung Semeru masih dalam status “Awas”.
Namun, kamu juga harus tetap siap siaga dan waspada dengan apa yang akan terjadi. Berikut ini beberapa rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Keep scrolling!
- Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
- Tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontara batu pijar.
- Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar.
- Mewaspadau potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru dan potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai.
- Masyarakat tidak terpancing oleh berita hoax dan tidak bertanggung jawab. (MA)