5 Penyakit Menular yang Dibawa Oleh Bencana Alam

5 Penyakit Menular yang Dibawa Oleh Bencana Alam

Sobat Disasterizen, selain menelan korban jiwa, bencana alam juga membawa segudang penyakit tubuh dan kulit yang sangat berbahaya. Salah satunya yang biasanya disebarkan oleh banjir. Bagaimana tidak? Berbagai sampah dan lumpur terbawa, ikut hanyut beserta rumah-rumah warga.

Nah, pada kali ini, siagabencana.com telah merangkum 5 penyakit menular yang dibawa oleh bencana. Harapannya, sobat Disasterizen bisa menghindarinya, ya!

Influenza 

Ilustrasi penyakit Influenza. Sumber: Respectful Insolence.

Influenza dimulai dari gejala-gejala umum, seperti sakit kepala, nyeri sendi dan otot, sakit tenggorokan, pilek, bersin, dan batuk. Jika sobat langsung mengkonsumsi antivirus influenza dalam waktu 48 jam pertama, maka kemungkinan bertambah parahnya penyakit bisa dikurangi. 

Campak

Bayi dengan penyakit campak. Sumber: KBR.id.

Penyakit campak disebabkan oleh virus Measles morbillivirus yang sangat menular. Setelah 10-20 hari terkena infeksi virus, penderita akan merasakan demam sekitar 38 derajat celcius dan gatal-gatal. Penyakit ini bisa berkomplikasi hingga pneumonia, infeksi telinga, bahkan hingga radang otak!

Diare

Ilustrasi diare. Sumber: Media Konsumen.

Diare adalah sebuah penyakit yang sangat lumrah ditemukan di posko-posko pengungsian korban bencana alam. Penderita akan mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus yang masih memiliki kandungan air berlebih. Penyakit ini disebabkan oleh luka di dinding ginjal, alergi gula fruktosa dan laktosa seperti asam, pedas, dan santan yang berlebihan, atau infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh berbagai macam bakteri dan virus. 

Bakteri dan virus ini bisa menyebar melalui makanan dan minuman yang tidak higienis, atau bisa juga dari kebiasaan buruk penderita seperti tidak mencuci tangan sebelum makan.

Bahkan menurut Departemen Kesehatan Amerika Serikat, diare membunuh 2.195 anak-anak setiap harinya, lebih dari gabungan AIDS, malaria, dan campak!

TBC

Ilustrasi batuk berdarah. Sumber: Hallo Sehat.

Tuberkolosis disebabkan oleh bakteri yang bernama Mycobacterium tuberculosis. Walaupun bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, bakteri ini bisa juga menyerang bagian-bagian tubuh lain seperti tulang belakang, ginjal dan otak. Bakteri TB menular lewat perantara/media udara ketika penderita TB batuk, atau berbicara. Orang-orang yang berada di sekitar penderita TB bisa tertular dengan menghirup napasnya.

Gejala-gejala penyakit ini adalah batuk-batuk yang parah selama lebih dari 3 minggu, rasa sakit di dada, dan batuk darah. Selain 3 gejala ini, berikut adalah tanda-tanda tuberkolosis yang lain: mudah lelah, turunnya berat badan, hilang napsu makan, demam, dan keringat di malam hari.

Flu Burung 

Sumber: Express UK.

Kamu bisa terinfeksi flu burung/flu avian jika kamu memiliki kontak dengan unggas yang terinfeksi, memakan telur/daging yang tidak diolah dengan baik, atau menghirup cairan yang keluar dari unggas/burung yang telah terinfeksi. Setelah itu, akan ada beberapa gejala, seperti muntah, sakit perut, diare, gusi berdarah, mimisan, dan nyeri dada.

Penderita harus segera melapor ke klinik terdekat jika merasakan gejala-gejala di atas. Jika tidak, bukan tidak mungkin kalau infeksi paru-paru, ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome), dan gangguan organ seperti gagal jantung & disfungsi ginjal akan menyerang penderita.

Nah, sekarang sobat Disasterizen sudah tahu, kan. Jadi, segera laporkan ke klinik terdekat jika kamu, keluarga, atau teman kamu mengalami gejala-gejala dari penyakit-penyakit menular di atas.

Jangan lupa untuk selalu menjaga gaya hidup sehat, walaupun sedang berada dalam situasi paska bencana. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati! (RG)

Sumber:

Buku Panduan Siaga Bencana 2018, BNPB

Dipost Oleh

Tinggalkan Komentar