siswanto@siagabencana.com +6285880359528

Putera kelahiran Ngawi 40 tahun yang lalu ini mengawali pendidikan tingginya di jenjang Diploma III Jurusan Meteorologi, Akademi Meteorologi dan Geofisika, Jakarta. Berlanjut ke jenjang S1 jurusan Fisika Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 2006. Gelar Master of Science diperolehnya pada tahun 2010 dari Climate and Environmental Physics Institute, University of Bern, di Swiss. Saat ini penulis tengah menyelesaikan PhD-nya di Institute for Environmental Studies, Vrije Universitat, Amsterdam, Belanda.

Perjalanan karir di BMKG diawali sebagai forecaster di Stasiun Klimatologi Negara, lalu sebagai Peneliti Muda bidang Meteorologi dan Klimatologi di Pusat Meteorologi Maritim, sebelum kemudian menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara, BMKG. Cukup banyak publikasi karya tulis ilmiah yang dihasilkan, diantaranya dimuat di beberapa jurnal internasional seperti International Journal of Climatology, Bulletin of The American Meteorological Society, Weather and Climate Extremes, Journal of Environment and Earth Science, Journal of Mathematical and Fundamental Sciences dan International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences.

Selain aktif menjalani karir di BMKG dan mengembangkan minat di bidang penulisan untuk publikasi, penulis juga mendapatkan amanah sebagai Ketua Divisi Meteorologi, Klimatologi dan Oseanografi, Organisasi Profesi Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), selain dikenal juga aktif di kegiatan–kegiatan sosial keagamaan terutama dalam literasi sains dan agama.

Oleh: Siswanto Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara, BMKG Vice President HAGI Divisi Meteorologi, Klimatologi dan Oseanografi   COP24, Katowice - Polandia Dua pekan mulai 3 - 14 Desember 2018, telah berlangsung Conference of the Parties ke 24 atau lebih dikenal dengan sebutan COP24 di Katowice, Polandia. Negara-negara yang tergabung dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) tengah berkumpul dan terlibat dalam dialog...

        The Black Swan The Impact of the Highly Improbable by Nassim Nicholas Taleb Copyright © 2007 Nassim Nicholas Taleb. Published by arrangement with The Random House Publishing Group, a division of Random House, Inc. 400 pages   Siklom Tropis Cempaka – Dahlia dan banjir musim kemarau yang mengagetkan. Masih kuat ingatan kita terhadap dampak yang ditimbulkan oleh Siklon Tropis Cempaka berupa banjir bandang di Pacitan yang merenggut setidaknya 41...

   Kekeringan melanda Indonesia di tahun 2018 dan Dinamika El Nino. Kurang hujan melanda banyak wilayah di pulau Jawa sejak Agustus tahun ini, memicu terjadinya kelangkaan air dan kebakaran hutan. Menurut data terbaru indek hari kering berturutan (hari tanpa hujan, HTH) BMKG, banyak lokasi sebagian besarnya di Jawa, di Bali, NTB, dan di NTT telah terindikasikan menderita kondisi sangat kering (> 60 hari tanpa hujan sama sekali atau hari dengan curah hujan tetapi kurang dari 1...

 Badai tumbuh di wilayah Indonesia Ingatan publik masih kuat terhadap dampak badai tropis Cempaka November 2017 lalu. Banjir bandang karena hujan disertai angin ekstrem menyebabkan 41 korban meninggal dan hilang, 25 orang di Pacitan, 10 orang di Yogyakarta, 4 orang di Wonogiri, dan masing-masing satu orang di Wonosobo dan Purworejo. Jumlah korban luka-luka dilaporkan BNPB mencapai 13 orang dan pengungsi mencapai 28.190 orang [1]. Kejadian siklon atau badai tropis yang tumbuh di wilayah...

I. Pendahuluan Perubahan iklim merupakan fenomena alam yang terjadi di bumi dewasa ini dengan dampak yang dapat merugikan bagi seluruh kehidupan. Perubahan iklim adalah perubahan yang terjadi secara signifikan dari pola-pola cuaca (suhu di atmosfer dan di laut, curah hujan, pola angin, dan variabel lainnya) yang dihitung berdasarkan statistik dalam rentang waktu puluhan hingga ratusan tahun lamanya dalam cakupan regional maupun global. Perubahan iklim bisa terjadi karena faktor keragaman...

Top //